Hari Ini Rusia Kerahkan Semua Kekuatan Rudal Nuklirnya, Krisis Ukraina Semakin Memburuk
Militer Rusia pada Jumat (18/2/2022) mengumumkan akan menggelar latihan kekuatan nuklir strategis besar-besaran pada Sabtu (19/2/2022).
TRIBUNJAMBI.COM, MOSKOW — Di tengah krisis dengan Ukraina, militer Rusia mengumumkan akan menggelar latihan kekuatan nuklir strategis besar-besaran pada Sabtu (19/2/2022).
Hal itu menjadi sebuah pengingat nyata akan kekuatan nuklir Rusia di tengah kekhawatiran Barat bahwa Moskow mungkin telah bersiap untuk menyerang Ukraina.
Dilansir Associated Press, Jumat (18/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi akan memantau latihan pada Sabtu, hari ini.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, latihan tersebut yang akan melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal balistik antarbenua dan rudal jelajah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin akan memantau latihan dari ruang situasi Kementerian Pertahanan dan mengawasi sendiri latihan peluncuran rudal nuklir yang jadi andalan Rusia.
Kementerian Pertahann mengatakan, pihaknya merencanakan manuver sudah sejak beberapa waktu lalu untuk memeriksa kesiapan komando dan personel militer Rusia, serta keandalan senjata nuklir dan konvensionalnya.
Latihan perang tersebut muncul tidak lama setelah peringatan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (17/2/2022) bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam beberapa hari.

Ketakutan Barat terfokus pada sekitar penggelaran 150.000 tentara Rusia, termasuk sekitar 60 persen dari keseluruhan pasukan darat Rusia, yang terkonsentrasi di dekat perbatasan Ukraina.
Namun demikian Kremlin menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menyerang tetangganya itu.
Tetapi Moskow menuntut agar Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan pernah menerima Ukraina dan negara-negara bekas Soviet bergabung dengan NATO dan agar NATO tidak menggelar senjata di Ukraina dan menarik kembali pasukan NATO dari Eropa Timur.
Sementara Washington dan sekutunya secara blak-blakan menolak tuntutan Rusia, dan Moskow mengancam akan mengambil "langkah-langkah teknis-militer" yang tidak ditentukan jika Barat terus menghalangi.
Baca juga: Indonesia Disebut Tetap Beli Sukhoi Su-35 Milik Rusia, Usai Borong Jet Tempur Prancis
Rusia berencana melakukan latihan kekuatan nuklir strategis besar-besaran setiap tahun, tetapi manuver yang direncanakan pada Sabtu melibatkan Armada Laut Hitam, yang berbasis di Semenanjung Krimea dan dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
Armada Laut Hitam memiliki kapal perang permukaan dan kapal selam yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr, tetapi tidak memiliki rudal balistik antarbenua dan tidak mengambil bagian dalam latihan serupa sebelumnya dari pasukan strategis negara itu.
Di masa lalu, Rusia mengadakan latihan pasukan strategis tahunan di musim gugur. Para pejabat Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan bahwa Moskow menggeser latihan itu ke Februari bertepatan dengan kemungkinan invasi ke Ukraina.
Peskov dari Kremlin mengatakan, Rusia memberi tahu mitra asing tentang manuver sebelumnya, sambil menambahkan latihan itu seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran di Barat.