Berita Jambi
Misi Dagang Jatim-Jambi Diharapkan Dukung Kerja Sama untuk Pembangunan Ekonomi
Pelaksanaan misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi diikuti 145 pengusaha dari Jatim dan 100 pengusaha dari Jambi.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pelaksanaan misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi diikuti 145 pengusaha dari Jatim dan 100 pengusaha dari Jambi.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ratu Convention Center, Kamis (27/1/2022) ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring konektivitas antara Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Jambi.
Kemudian dari kegiatan ini pula dihasilkan transaksi dari beberapa MoU antar OPD Pemprov Jatim dan Jambi.
MoU tersebut di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM, DPMPTSP, BPSDM, dan IWAPI.
“Misi dagang dan investasi dengan dengan penandatanganan MoU dan hubungan antar lembaga ini sesuai dengan kompetensi yang dilakukan oleh tim dari Pemprov Jatin yang menjadi mitra dagang,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan di antara potensi yang dibawa Jatim ke Jambi adalah industri ternak dan daging sapi.
Yang mana ternak sapi di Jatim cukup besar dengan jumlah 94,9 juta ekor. Ini ditunjang dengan adanya balai besar inseminasi buatan di Singosari, Malang.
Baca juga: Abdullah Sani Berharap Misi Dagang Jatim-Jambi Tak Hanya Tingkatkan Benefit
“Kemudian dolomit. Jatim memiliki dolomit cukup baik di Gresik. Hasil laboratorium ini cukup cocok untuk pupuk seperti sawit,” katanya.
Dalam kesempatan itu Khofifah mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran para pengusaha untuk mengikuti Kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi, khususnya di bidang ekonomi.
“Misi dagang Jawa Timur dengan Jambi kali ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan Misi Dagang yang akan dilaksanakan oleh Jawa Timur pada tahun 2022,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga mengatakan bahwa peluang perdagangan antara Provinsi Jatim dengan Jambi terbuka cukup lebar.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur Beri Kuliah Umum di Kampus Unja Mendalo
Hal ini tak lepas dari adanya perbedaan karakteristik ekonomi yang berbeda, sehingga kedua provinsi dapat saling mengisi dan saling mendukung dalam suatu kerangka kerjasama guna mewujudkan pembangunan ekonomi Jawa Timur dan Jambi secara bersama-sama.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menerangkan bahwa bagi Jatim terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi, yaitu sektor industri pengolahan sebesar 30,61 persen, sektor perdagangan sebesar 18,34 persen, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,08 persen.
Sementara, Jambi memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda dengan Jatim, di mana struktur ekonominya ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 32 persen, sektor pertambangan sebesar 14 persen, serta sektor perdagangan sebesar 12 persen.
Berdasarkan data perdaganan antar wilayah 2020 yang dirilis oleh BPS, nilai penjualan Jatim ke Jambi sebesar Rp 70 Milyar, sedangkan nilai pembelian Jatim dari Jambi sebesar Rp 23,26 Milyar.