Mengelola Bisnis Properti Syariah Tak Cukup Hanya dengan Faham Ilmu Agama
Mengelola bisnis properti secara syariah tidak cukup hanya faham ilmu agama, tetapi juga harus mengerti bisnis.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mengelola bisnis properti secara syariah tidak cukup hanya faham ilmu agama, tetapi juga harus mengerti bisnis.
Deni Fuadi Owner Tanah Emas Indonesia mengatakan tidak mudah bernaung dengan nama syariah, karena harus bener-bener luruskan niat.
"Dalam mengelola bisnis properti secara syariah yang pertama harus luruskan niat, kemudian harus bertanggungjawab terutama mengguankan nama syariah," katanya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa faham ilmu agama saja namun tidak mengerti secara bisnisnya belum cukup untuk memulai bisnis properti syariah.
"Kalau tidak mengerti properti syariah hanya tau ilmunya saja itu belum cukup, nanti teknis di lapangannya kacau dan saya percaya kalau sesuatu yang tidak di serahkan dengan ahlinya tunggu kehancuran," tambahnya.
Baca juga: Tanah Emas Indonesia Terapkan Metode Pendekatan Kekeluargaan
Ia melanjutkan "kebanyakan di syariah ini, masyarakat sudah percaya dengan bisnis syariahnya, eh developernya tidak memiliki keahlian dibidang bisnisnya sedangkan masyarakat sudah mempercayakan uangnya dan tidak ada cara lain selain kabur," lanjutnya.
Baiknya selain faham tentang ilmu dalam agama harus bekerjasama dengan para ahli dibidangnya agar semua terkendali.
"Baiknya orang yang paham agama ini cari yang ahli-ahli, seperti panggil arsiteknya dan panggil yang ahli lainnya. yang konfensional mereka tidak mengguankan sistem syariah tapi mereka membangun properti konsepnya bener, makanya tidak ada yang merasa tertipu," tutupnya.(Tribunjambi/adesw).
Baca juga: Biaya Produksi Naik, Pengembang Berharap Harga Jual Rumah Subsidi Naik
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/25022020_deni-fuadi-onwer-developer-tanah-emas-indonesia.jpg)