Ekspedisi Lilik Gunawan
Hari Ini XPCD 11 Menara Penyangga Langit Bumi Siginjai Sudah di Masjid Al Istiqomah Desa Pasar Reo
Berita Jambi-Hari ini XPCD 11 Menara Penyangga Langit Bumi Siginjai sudah berada di destinasi penyangga langit ke tiga
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hari ini XPCD 11 Menara Penyangga Langit Bumi Siginjai sudah berada di destinasi penyangga langit ke tiga yaitu di Masjid Al Istiqomah Desa Pasar Rebo Bram itam, Tanjung Jabung Barat, Kamis (20/1/2022).
Hal ini disampaikan Lilik Gunawan ( 40 ) di sela-sela aktivitasnya melakukan XPDC melalui pesan whatsapp.
"Alhamdulilah, meski hujan terus. Sekarang kami di Tungkal. Sore ini ke Bram Itam ke masjid Tua di Bram Itam," ujarnya.
XPDC Sebelas Penyangga Langit Bumi Siginjai ini merupakan perjalanan melintasi 11 kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Jambi dengan jarak 1816 Km yang dilakukan Lilik Gunawan dan tiga buah hatinya, Balda, Gadiza dan Gadifa.
Dengan adanya XPDC ini Lilik ingin memperlihatkan keindahan, kearifan dan keramahan Jambi secara langsung kepada buah hatinya.
Mesjid tua di masing-masing kabupaten d jadikan destinasi tujuan perjalanan.
Saat ini Lilik dan ketiga buah hatinya telah berhasil menempuh 519 km, dan telah mengunjungi tiga mesjid tua yang ada di provinsi Jambi
Destinasi pertama yang dikunjungi Lilik adalah Masjid Batu Al Ihsanniyah Olak Kemang Jambi Seberang Kota Jambi, kemudian perjalanan diteruskan ke Masjid Nurul Iman Kampung Lamo Rantau Rasau Berbak Tanjung Jabung Timur, dan Ketiga Masjid Al Istiqomah di Desa Pasar Rebo Bram Itam Tanjung Jabung Barat.
Rencana untuk mengunjugi Pulau Berhala harus diurungkan oleh pria yang pernah ke Mekkah dengan kendaraan bermotor ini.
Hal ini karena kondisi alam yang tidak bersahabat. Ombak terlalu tinggi sehingga tidak ada yang berani berlayar saat ini
"Kami sudah coba dari Kampung Laut Kuala Jambi dan Nipah Panjang. Ombak besar terus. Jadi tidak ada yang berani nyebrang ke Berhala," kisahnya.
Perjalanan Lilik dalam menyelesaikan ekspedisi kali ini tidak hanya terkendala faktor cuaca yang tidak menentu saja.
Lilik menceritakan waktu di Rantau Rasau dia sempat kesulitan menemukan Masjid Nurul Iman. Pertama karena ada beberapa daerah yang namanya sama "Rantau Rasau".
Terus nama Masjid Nurul Iman berubah jadi Langgar Nurul Huda. Dan di Google map Masjid Nurul Iman tidak terdeteksi.
Lebih lanjut Lilik mengkisahkan ada satu peristiwa yang sempet membuat mental dia jatuh