Jadi Spesialis Tendangan Bebas, Legenda Brasil, Roberto Carlos Dijulukan 'Bek Kiri Paling Ofensif'

TRIBUNJAMBI.COM - Pecinta olahraga sepak bola, pastinya mengenal sosok legendaris Timnas Brasil dan klub Real Madrid satu ini.

Ya, dia adalah Roberto Carlos da Silva Rocha (lahir 10 April 1973), umumnya dikenal sebagai Roberto Carlos, adalah mantan pemain sepak bola profesional Brasil yang sekarang bekerja sebagai duta sepak bola.

Dia memulai karirnya di Brasil sebagai penyerang tetapi menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai bek kiri dan telah digambarkan sebagai "bek kiri yang berpikiran paling ofensif dalam sejarah permainan".

Seorang spesialis tendangan bebas sepanjang karirnya, pukulan tekuknya telah diukur lebih dari 105 mil per jam (169 km/jam).

Pada tahun 1997, ia menjadi runner-up di Pemain Terbaik Dunia FIFA Tahun Ini.

Secara luas dianggap sebagai salah satu bek kiri terbesar dalam sejarah, ia terpilih dalam Tim Impian Piala Dunia FIFA dalam jajak pendapat FIFA 2002, dan pada 2004 disebut oleh Pelé dalam daftar 100 pemain terbaik dunia yang masih hidup di FIFA.

Roberto Carlos melakukan debutnya untuk tim nasional Brasil pada tahun 1992.

Dia bermain di tiga Piala Dunia, membantu tim mencapai final pada tahun 1998 di Prancis, dan memenangkan turnamen 2002 di Korea/Jepang.

Ia masuk dalam Tim All-Star Piala Dunia FIFA pada tahun 1998 dan 2002.

Baca juga: Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan Main Bareng Bintang Vietnam Hadapi Asnawi di K-League 2

Baca juga: SIAP Hadapi Piala AFF U-23 dan Lawan Indonesia, Pelatih Malaysia Sebut Timnya Kompetitif

Baca juga: EKS Bek Liverpool Sebut Bukayo Saka Lebih Cocok Bermain Bersama The Reds Ketimbang Arsenal

Bersama Brasil, ia terutama dikenal karena tendangan bebas melengkung sejauh 40 yard melawan Prancis dalam pertandingan perdana Tournoi de France 1997.

Dengan 125 caps ia telah membuat penampilan terbanyak kedua untuk tim nasionalnya.

PUNCAK KARIR DI REAL MADRID

Roberto Carlos bergabung dengan Real Madrid pada tahun 1996 tutup musim.

Ketika manajer yang baru diangkat, Fabio Capello mengetahui bahwa Roberto Carlos telah menjadi dapat dipindahtangankan, dia hampir tidak bisa mempercayainya, dan dia meminta ketua Lorenzo Sanz untuk segera melakukan perjalanan ke Milan.

Sebuah kesepakatan telah dicapai 24 jam kemudian. Roberto Carlos diberi nomor punggung 3 dan memegang posisi sebagai bek kiri pilihan pertama tim dari musim 1996-97 hingga musim 2006-07.