Chelsea Tak Mau Lepaskan Thiago Silva, Bek Tangguh Penerus Kesaktian Franco Baresi
Kisah Chelsea Tak Mau Lepaskan Thiago Silva, Bek Tangguh Penerus Kesaktian Franco Baresi
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Thiago Emiliano da Silva adalah pesepakbola Brasil yang lahir pada 22 September 1984.
Thiago Silva dewasa telah menjelma menjadi pemain sepak bola profesional Brasil untuk klub Liga Premier Chelsea.
Di negaranya dia dipercaya sebagai kapten tim nasional Brasil.
Thiago Silva bisa disebut sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa.
Silva memulai karir klub seniornya di tahun 2002 bermain sebagai gelandang untuk RS Futebol, dan beralih ke posisi bertahan saat di Juventude; dia kemudian menandatangani kontrak dengan Porto pada tahun 2004.
Selanjutnya pada usia 19, dan pindah ke Dynamo Moskow dengan status pinjaman, di mana dia dirawat di rumah sakit dengan serangan tuberkulosis yang hampir fatal.
Setelah pulih, ia bergabung dengan Fluminense dan memenangkan Copa do Brasil. Pada tahun 2009, Silva pindah ke AC Milan dengan biaya yang dilaporkan sebesar 8 juta Ouro dan memenangkan gelar Serie A.
Pada 2012, Silva menandatangani kontrak dengan Paris Saint-Germain dengan nilai transfer hingga 42 juta Euro.
Dia sukses menjadi bek termahal dan memenangkan tujuh gelar Ligue 1, enam Coupes de la Ligue, lima Coupes de France, dan mencapai Final Liga Champions UEFA 2020.
Thiago Silva memegang rekor sebagai kapten klub terlama yang pernah menjabat dan peringkat delapan tertinggi sepanjang masa untuk penampilan.
Pada tahun 2020 dia memutuskan menandatangani kontrak dengan Chelsea dengan status bebas transfer, dan memenangkan Liga Champions UEFA di musim pertamanya di klub.
Silva jalani debut internasional seniornya untuk Brasil pada tahun 2008, pada usia 23 tahun, dan sejak itu telah mencatatkan lebih dari 100 caps, termasuk tampil di tujuh turnamen besar. Dia memenangkan medali perunggu di Olimpiade 2008 dan medali perak di Olimpiade 2012, dan kemudian menjabat sebagai kapten saat Brasil memenangkan Piala Konfederasi FIFA 2013 dan finis keempat di Piala Dunia FIFA 2014.
Kesuksesannya adalah berhasil membantu negaranya memenangkan Copa América 2019.
Silva telah diakui sebagai bek tangguh oleh rekan-rekan dan kritikusnya. Dia digambarkan sebagai bek yang konsisten, tanpa kekurangan apapun, dan seseorang yang bisa memimpin pertahanan apapun. Seorang pemimpin dari belakang, permainan Silva telah membuatnya dibandingkan dengan bek legendaris Italia Franco Baresi.
Mengingatkan jika sosok Baresi, dianggap sebagai salah satu bek terhebat dalam sejarah sepak bola, sedangkan Silva adalah bek yang paling mirip dengannya dan mengatakan pada Juni 2012 bahwa Silva adalah "pewarisnya" .
Dia kerap dikritik di media karena mentalitasnya, namun keterampilan kepemimpinannya juga terlihat melalui keberhasilannya menjadi kapten Brasil dan Paris Saint-Germain.