FK Senica
MASALAH FK Senica, Meski Datangkan Egy Maulana Vikri, Pengamat Sepak Bola Sebut Ada Paradoks
FK Senica. Tribun Jambi. Egy Maulana Vikri. Pavel Sustr. David Balda. The Senicans. Martin Mikulic. Henrich Ravas. Liga Fortuna Slovakia.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - FK Senica sempat menjadi klub yang bangkit di jajaran Liga Fortuna Slovakia dalam musim 2021/2022 setelah melakukan sejumlah perombakan, termasuk mendatangkan Egy Maunala Vikri.
Pengamat sepak bola Martin Mikulic menyebut persoalan keuangan masih menjadi masalah besar FK Senica.
"FK Senica sekali lagi membuktikan bahwa stabilitas dan keamanan masalah keuangan dasar masih jauh.," katanya, dilansir dari Sport Slovakia.
Dia menyebut, sejak masa Mr Levarsky, belum ada pemilik yang akan membawa stabilitas keuangan dan keamanan yang dia miliki di bawah kepemimpinannya.
"Ini memalukan dan harus dikatakan dengan mulut penuh."

Mantan striker itu menjelaskan bahwa apa pun bisa terjadi selama musim apa lagi di masa sulit Covid-19.
Akan tetapi, siapa pun yang mengajukan lisensi untuk kompetisi tertinggi harus menjamin bahwa dia akan menyelesaikan kompetisi dan memenuhi semua klaimnya.
"Saya lebih suka fokus pada lebih banyak hal sepak bola, meskipun mereka secara signifikan dipengaruhi oleh faktor distorsi ini."
FK Senica mendatangkan pelatih Pavel Sustr pada musim panas.
Pelatih FK Senica berusia 47 tahun itu melakukan sejumlah perubahan, termasuk mengandalkan Egy Maulana Vikri di lini serang mereka.
Bahkan dengan bantuan manajemen, ia mampu mengumpulkan pemain yang menarik.
Awal musim, menurutnya, sudah melampaui ekspektasi dari klub Zahorie itu.
Baca juga: Declan Rice jadi Rebutan Chelsea dan Manchester United, Akan Siapkan Dana Besar
Baca juga: BIG MATCH AC Milan vs AS Roma dan Juventus vs Napoli Tersaji di Liga Italia Pekan ke-20
Baca juga: Cristiano Ronaldo Dianggap Masalah Baru di Man United, Picu Ketegangan di Era Pelatih Ralf Rangnick
Mereka mencetak lima poin dari tiga pertandingan pertama dan ada sesuatu yang terpental.
Mereka bermain sebagian besar dari pertahanan yang aman di bawah kepemimpinan kiper Ravas dan bek berpengalaman Petr Pavlík.
Setelah merebut bola, mereka mencoba untuk memimpin serangan severtikal mungkin, kebanyakan melalui Halabrín dengan umber, atau melalui Dominik Duda.