Australia Mulai Kewalahan Hadapi Omicron, Bagaimana Indonesia?

Kasus Covid-19 di Australia menyentuh rekor pada Selasa (4/1/2022), setelah varian Omicron menyebar ke sebagian besar negara bagian.

Editor: Teguh Suprayitno
Photo by William WEST / AFP
Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus Covid-19 di Australia menyentuh rekor pada Selasa (4/1/2022), setelah varian Omicron menyebar ke sebagian besar negara bagian.

Tingkat rawat inap pun melonjak ketika sistem pengujian kelebihan beban.

Selama satu setengah tahun belakangan, Australia menerapkan pengujian konstan, pelacakan kontak, dan penguncian untuk menekan sebagian besar wabah Covid-19.

Data terbaru tercatat ada 47.799 infeksi baru, angka ini naik hampir sepertiga dari jumlah infeksi di Australia, Senin (3/1/2022).

Melansir Reuters, di negara bagian Victoria, pihak berwenang mengatakan satu dari empat orang yang datang untuk tes swab menujukkan hasil positif.

"Hampir semua orang di unit perawatan intensif negara bagian itu tidak divaksinasi," ujar pejabat berwenang.

Victoria memiliki 14.020 kasus baru, hampir dua kali lipat jumlah hari sebelumnya.

Baca juga: Kasus Varian Omicron di Indonesia Meledak, Total Kini Sudah 136 Orang Tertular

Sebulan sebelumnya, Queensland melaporkan satu hari dengan enam kasus baru, pada hari Selasa kasus tercatat mencapai 5.699.

Perdana Menteri Scott Morrison telah menghapus subsidi untuk alat tes mandiri.

Setelah hampir dua tahun berkampanye untuk memperluas pengujian, pihak berwenang ingin orang tanpa gejala tidak dirawat di fasilitas kesehatan yang didanai pemerintah dan mengambil tes antigen sendiri.

Namun, hal ini membawa Australia pada titik tekanan baru.

Tingkat penjualan alat rapid test di rumah meledak, akibatnya mulai muncul laporan penimbunan serta kenaikan harga.

Baca juga: Pemerintah Pangkas Masa Karantina Jadi 10 Hari, Epidemiolog: Ini Agak Gambling

Tingkat vaksinasi

Terlepas dari lonjakan infeksi yang dipicu Omicron, tingkat vaksinasi dua dosis sudah diterima hampir 92 persen orang di atas usia 16 tahun.

Jumlah ini berdampak positif dan membantu Australia menjaga tingkat kematian lebih rendah daripada wabah virus sebelumnya.

Pihak berwenang tidak merinci varian virus corona yang menyebabkan kematian, meskipun pejabat New South Wales mengatakan 74 persen pasien di unit perawatan intensif negara bagian itu terinfeksi varian Delta, sejak 16 Desember.

Rekor lonjakan infeksi dan rawat inap terjadi ketika 2 juta lebih banyak orang Australia memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster COVID-19 mulai Selasa setelah pihak berwenang mempersingkat waktu tunggu antara suntikan kedua dan ketiga menjadi empat bulan.

Lebih dari 2,5 juta orang Australia sejauh ini telah menerima suntikan booster, yang diharapkan pejabat kesehatan akan menjaga tingkat kematian dan penyakit serius tetap rendah.

Australia melewati setengah juta kasus virus corona sejak pandemi dimulai, dengan hampir 50 persen dalam dua minggu terakhir.

Namun, 547.160 kasus dan 2.270 kematian, dari populasi 25 juta, lebih rendah dari jumlah yang terlihat di banyak negara maju.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Australia Kewalahan Hadapi Infeksi Varian Omicron, Tingkat Rawat Inap Membludak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved