Muktamar NU
Warga NU Disebut Said Aqil Siraj Banyak Yang Miskin, Gus Yahya Hanya Bilang Ini
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mengatakan, sejumlah warga NU punya nama 'ndeso'
TRIBUNJAMBI.COM - Masih banyak warga NU (Nahdlatul Ulama) yang hidup miskin.
Hal itu dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Said Aqil Siraj juga mengatakan, sejumlah warga NU punya nama 'ndeso'.
"Nama jelas Solikin, Jumadi. Namanya kampungan, ndeso," katanya saat berada di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah, Lampung, Rabu (22/12/2021).
Padahal, Said Aqil Siraj bilang, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa.
Menurut Said Aqil Siraj, Indonesia harus mampu mengelola kekayaan tersebut agar dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan.
"Indonesia punya potensi sumber daya alam yang luar biasa. Yang dibutuhkan adalah SDM unggul, yang mampu mengolah kekayaan alam itu sebagai modal pembangunan," ujarnya.
"Agar pembangunan itu dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya pertumbuhan tapi adalah pemerataan," sambung Said Aqil Siraj.
Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf merespons pernyataan Said Aqil Siraj itu.
"Menurut konstitusi, warga rakyat itu adalah tanggung jawab negara, jelas disebut dalam konstitusi bahwa fakir miskin dan orang terlantar dipelihara oleh negara, tanggung jawab pertama negara," katanya kepada wartawan di Lampung, Rabu (22/12/2021).
Gus Yahya mengatakan, NU seharusnya mengonsolidasikan partisipasi masyarakat untuk membantu negara menurunkan kemiskinan.
"Pertama-tama negara harus punya agenda yang jelas tentang bagaimana strategi yang harus dijalankan dalam mengatasi kemiskinan," katanya.
Gus Yahya tidak ambil pusing terkait kompetisi untuk meraih kursi nomor satu di PBNU.
"Normal saja, ini sudah bolak balik ini Muktamar ke-34. Jadi, bukan yang pertama, ini sudah bolak balik dan kita sudah saksikan selama ini bahwa ini proses normal saja," ujarnya.
Sebagai calon ketua umum PBNU, Gus Yahya menawarkan sebuah strategi, yakni program-program di tingkat daerah atau PWNU.