Pemilihan Presiden 2024
Politikus Gerindra Sebut Prabowo Tak Mudah Menang Pilpres 2024, Sudah 3 Kali Kalah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap tidak bisa menang mudah di Pemilihan Presiden 2024
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra tetap mencalonkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 mendatang.
Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengakui, sebagian besar kader dan pengurus partai bersikukuh mendorong Prabowo Subianto maju kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun, kata Arief Poyuono, langkah Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden tidak akan berjalan mudah, terlebih untuk menang dalam Pilpres 2024.
"Saya ingatkan kembali, tidak mudah, tidak gampang untuk Prabowo menang," ujarnya ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12/2021).
Alasannya, mantan Wakil Ketua Umum Gerindra itu menilai pencalonan Prabowo Subianto berdampak pada partainya.
Satu dampak itu adalah cap buruk akan disematkan pada Gerindra apabila Prabowo Subianto kembali kalah dalam Pilpres.
"Kenapa? Satu, sudah ada yang namanya cap tempelan, Prabowo tiga kali kalah loh. Jangan lagi nanti ada kata-kata kita kalah lagi kita diolok-olok lagi," ujar Arief Poyuono.
Arief Poyuono menyarankan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra dan kader untuk mempertimbangkan kembali pengusungan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Dikatakan Arief Poyuono, lebih baik dipikirkan benar Prabowo Subianto bisa menang atau tidak.
Arief Poyuono bilang, selama mengikuti kontestasi Pilpres sebagai tim sukses Prabowo Subianto tidak mudah.
Selain itu, popularitas Prabowo Subianto yang jarang tampil di publik dikhawatirkan menjadi kekurangannya meraih suara untuk Pilpres.
"Dia lebih urus Kemhan (Kementerian Pertahanan) enggak suka pencitraan, itu kelemahan Prabowo, sedangkan yang lain kan seperti Ganjar, Anies, AHY, Erick Thohir, pintar-pintar dia pencitraan dan masih muda," ujarnya.
Arief Poyuono mengaku pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 perlahan meninggalkannya.
Seperti barisan 212 yang disebut pada Pilpres 2019 mendukung Prabowo Subianto sudah berpaling ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Itu hak mereka, artinya pilihan mereka akan dukung Prabowo atau tidak. Itu salah satu juga handicap Prabowo pendukungnya mana lagi. Belum kaum buruh, Iqbal (Said Iqbal) sekarang bentuk Partai Buruh, belum lagi buruh kemarin katanya dukung Anies. Itu juga harus hitungan kalau Prabowo mau maju lagi, dukungan terhadap Prabowo mulai ditinggalkan," pungkas Arief Poyuono.