Tanpa Marc Marquez, Honda Terpuruk di MotoGP 2021

TRIBUNJAMBI.COM - Tanpa Marc Marquez menyebabkan Honda tidak mengalami salah satu musim terbaik mereka pada MotoGP 2021

Tidak bisa dimungkiri bahwa hanya Marc Marquez seorang yang mampu membawa Honda meraih kemenangan dalam lomba.

Honda mengalami puasa kemenangan selama absennya Marc Marquez pada tahun lalu.

Ide untuk turun kasta menjadi pabrikan konsesi pun sempat terbesit karena untuk finis tiga besar pun para pembalap Honda mengalami kesulitan.

Masa suram Honda akhirnya terpecahkan setelah Marc Marquez memenangi balapan MotoGP Jerman pada Juni lalu.

Padahal, kondisi Marc Marquez kala itu belum bisa dibilang pulih. Dia masih harus menemukan kompromi agar bisa tampil 100 persen saat lomba.

Baca juga: Link Live Streaming PSMS Medan vs Sulut United, Hiu Utara Siap Beri Kejutan Untuk Ayam Kinantan

Baca juga: Pelatih Arsenal Mikel Arteta Puji Penampilan Timnya Usai Mengalahkan West Ham 2-0

Honda pada akhirnya menutup musim dengan torehan lima podium.

Empat podium dengan tiga kemenangan berasal dari Marc Marquez. Adapun pembalap Repsol Honda lain, Pol Espargaro, sekali nak ke tangga podium.

Meski mampu memecah kebuntuan pada MotoGP 2021, Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, tidak sepenuhnya senang.

Alberto Puig merasa bahwa timnya masih mengalami kesulitan pada musim 2021 karena sejumlah persoalan.

Absennya Marc Marquez pada awal musim turut menjadi faktor yang membuat Honda kocar-kacir pada MotoGP 2021.

"Sulit, kami tidak memiliki Marc Marquez sejak kompetisi dimulai," kata Alberto Puig, dilansir dari Corse di Moto.

"Kami mengawali musim dengan kekalahan pada beberapa balapan pertama."

"Sesudahnya dia belum mencapai 100 persen. Itulah mengapa ini menjadi sebuah musim yang rumit," imbuhnya.

Selain karena absennya Marc Marquez pada awal musim, Honda tak bisa berharap banyak dari Pol Espargaro yang masih beradaptasi.

"Pol Espargaro juga kesulitan beradaptasi dengan motornya, kemarin adalah musim yang sulit," kata Alberto Puig.

Baca juga: Polemik Piala Afrika, Penyelenggara Liga Italia Syaratkan Perpanjang Masa Karantina