Maulana Buka Indikator Pembangunan di Kota Jambi yang Mengalami Perubahan Karena Covid-19

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Indikator pembangunan di Kota Jambi mengalami sejumlah perubahan, hal ini dikarenakan pandemi Covid 19. Angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Jambi naik, bahkan cukup jauh dari biasanya. 

Hal ini diungkapkan oleh Walikota Jambi, Maulana dalam Rapat paripurna bersama dengan anggota DPRD Kota Jambi, Kamis (16/12). Maulana menyebut dengan perubahan-perubahan inilah dilakukan penyampaian awal perubahan RPJMD Tahun 2018-2023.

"Karena pandemi covid 19 ini bencana nasional sehingga menyebabkan indikator pembangunan mengalami perubahan. Pertama yaitu angka kemiskinan kota jambi naik menjadi 9,02 persen akibat pandemi,” Katanya. 

"Oleh karena itu RPJMD kita harus kita sesuaikan karena untuk menurunkan sedikit saja perlu energi yang cukup besar. Kalo kita di akhir masa jabatan tidak tercapai tujuannya, padahal bukan karena program tetapi karena pandemi,” Tambahnya. 

Sementara itu, diungkapkan oleh Maulana bahwa dampak lain pandemi yaitu pada angka pengangguran terbuka. Kata Maulana angka pengangguran juga naik menjadi 10,6 persen yang biasanya angka presentase hanya diangka satu digit. Ini terjadi karena adanya proses ekonomi yang terhenti karena pandemi. 

"Tetapi yang menggembirakan adalah indeks pembangunan manusia kita tetap naik. Proses belajar sekolah tetap berlangsung. Indeks kita itu ada di 79,12 poin hampir sama dengan DKI Jakarta, jadi kita di atas rata-rata Nasional. Jadi pengembangan SDM kita semakin membaik, "ungkapnya.

"Jadi karena kondisi tadi, terutama berkaitan dengan ekonomi, maka RPJMD kita harus dilakukan penyesuaian,” Pungkasnya.

Baca juga: Wakil Wali Kota Jambi Hadiri Rapat Paripurna, Bahas Penyempurnaan Evaluasi Rancangan APBD dan RPJMD

Baca juga: Wakil Wali Kota Jambi Berikan Bantuan dari Kemensos untuk Disabilitas dan Lansia

Baca juga: Wakil Wali Kota Jambi: Lulusan Perguruan Tinggi Perlu Tingkatkan Kompetensi Diimbangi Karakter Baik