INGAT Daniel Agger, Bek Garang Liverpool? Sempat Buka Studio Tato Usai Pensiun, Kini Jadi Pelatih

KABAR Daniel Agger, Bek Garang Liverpool? Sempat Buka Studio Tato Usai Pensiun, Kini Jadi Pelatih

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Heri Prihartono
(Kolase/IG/@danielagger22)
Daniel Agger pernah jadi bek andalan Liverpool 

Pada awal musim kompetisi 2006-2007, Agger secara penuh saat Liverpool memenangkan Community Shield 2006.

Setelah beradaptasi dengan pola permainan sepak bola Inggris, dia menempatkan dirinya dalam tim inti Liverpool, bersaing dengan wakil kapten Liverpool Jamie Carragher dan mantan kapten asal Finlandia Sami Hyypiä untuk menempati dua posisi bek tengah.
Agger mencetak gol pertamanya untuk Liverpool pada 26 Agustus 2006 saat menang 2–1 melawan West Ham United.

Gol tersebut memperoleh anugerah Goal of the Month untuk bulan Agustus oleh BBC Match of the Day, dan beberapa waktu kemudian juga dianugerahi Liverpool's Premiership Goal of the Season.

Pada 4 Oktober 2006 dia mendapatkan anugerah PFA's fan award untuk penampilan yang impresif dan angguh pada bulan September.

Agger mencetak gol keduanya untuk Liverpool dalam pertandingan tandang Piala Liga melawan Birmingham City 7 menit sebelum babak pertama berakhir.

Gol ketiganya dicetak saat melawan Arsenal melalui sundulan kepala yang membawa Liverpool menang 4-1 pada 31 Maret 2007.

Pada semi-final pertama Liga Champion 2006-2007, Agger mendapat kritik atas kekalahan 1-0 saat berhadapan dengan Chelsea.

Di pertemuan kedua, Agger menjawab semua kritik tersebut dengan mencetak gol setelah menerima umpan dari tendangan bebas Steven Gerrard dari luar kotak penalti, dan membuat gawang Liverpool tidak kemasukan gol dan menang 1-0 pada 1 Mei 2007.

Dia ikut berpartisipasi dala final Liga Champion 2007 saat Liverpool kalah 2–1 atas A.C. Milan.

Sempat melalui masa-masa sulit selama kepemimpinan Brendan Rodgers di Liverpool, Daniel Agger kemudian memutuskan hengkang pada 2014.
Klub lawasnya, Brondby, pun dipilih sebagai pelabuhan selanjutnya.

Terlepas dari postur tubuhnya yang kekar dan bertato, Agger menyimpan kepedihan tersendiri soal kondisi kesehatannya.

Punggungnya sudah bermasalah sejak tahun 2007, yang mana membuatnya harus naik meja operasi pada tahun 2009.

Kondisi ini pun memengaruhi performanya bersama Liverpool. Pada musim 2010-2011, ia hanya mencatatkan 21 penampilan saja.

Bahkan, manajer The Reds saat itu, Roy Hodgson, meski tidak ‘sejahat’ Rodgers, sempat menggusur Agger dengan Martin Skrtel.

Agger sendiri pernah berkata, bahwa ia hanya bisa bermain sepak bola sekitar 70 sampai 80 persen dari kapasitas yang seharusnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved