Sopir Truk Batu Bara Lancarkan Aksi Demo di Kantor Gubernur Jambi
Sopir truk batu bara di menggelar aksi demo buntut dari Surat Edaran yang dikeluarkan Gubernur Jambi tentang kendaraan pengangkut batu bara.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Surat Edaran yang dikeluarkan Gubernur Jambi yang mengatur tentang kendaraan pengangkut batu bara di Provinsi Jambi, menjadi polemik baru.
Pasalnya dengan SE tersebut, para sopir batu bara mendapatkan pendapatan jauh lebih kecil dari pada biasanya.
Para sopir batu bara di Jambi lacarkan aksi demo dengan membawa puluhan truk ke area Lapangan Kantor Gubernur Jambi.
Hendra Ambarita selaku pendamping aksi demo sopir truk batu bara mengatakan saat ini pendapatan para sopir pengangkut batu bara ini hanya mendapatkan Rp 58 ribu per trip.
Parahnya lagi, ia mengatakan untuk satu trip saat ini bisa memakan waktu selama dua hari.
"Sehingga kami hanya mendapatkan bersih Rp 58 ribu selama dua hari," bebernya, disela-sela aksi demo, Senin (13/12/2021).
Disebutkannya, ini tak lain diakibatkan dari SE Gubernur Jambi yang mengatur kendaraan truk batu bara hanya bisa mengangkut 8 ton.
Yang mana sebelumnya, truk pengangkut batu bara ini dapat mengangkut hingga 12 ton.
"Maka kita melakukan aksi pada hari ini, yang mana tonase 8 ton itu kami hanya mendapatkan dari pengusaha batu bara itu hanya Rp 140 ribu per ton. Rp 140 ribu dikalikan 8 ton itu hanya mendapatkan Rp 1 jutaan. Padahal setoran para sopir itu di angka Rp 600 ribuan. Belum lagi kebutuhan kebutuhan lainnya," paparnya.
Ia menjelaskan, dari angka itu para sopir hanya mendapatkan Rp 58 ribu per trip, yang memakan waktu dua hari.
"Dengan membawa 12 ton kami bisa dapat Rp 1.680.000. Angka Rp 680 ribu itu yang hilang dengan SE gubernur itu," ujarnya.
"Padahal kebutuhan kami banyak, biaya perawatan truk, belum lagi pecah ban, dan sesuatu lainnya di jalan, dari situ kami untuk membayarnya," tambahnya.
Sehingga menurutnya, dengan pendapat seperti para sopir tak lagi dapat membawa uang ke rumah untuk memenuhi kebutuhan.
Ia meminta kepada pemerintah setidaknya dapat memberikan solusi terhadap stakeholeder yang terkait dengan persoalan batu bara.
"Agar semua bisa hidup. agar tak hanya pengusaha batu bara saja yang hidup enak, melain kami dan semuanya juga," pungkasnya.
Baca juga: Kapolda Jambi Sebut Tiga Hal Ini Harus Diperhatikan Dalam Mobilisasi Truk Batu Bara
Baca juga: Gubernur Jambi Pimpin Rapat Soal Pembahasan Batu Bara
Baca juga: Pemprov Jambi Adakan Rapat Koordinasi Bahas Mobilisasi Truk Batu Bara dan Upah Sopir