Hernan Crespo Penah Jadi Pemain Termahal dan Tidak Pernah Mendapat Kartu Merah
Hernan Crespo Penah Jadi Pemain Termahal dan Tidak Pernah Mendapat Kartu Merah
Penulis: Zulkipli | Editor: Heri Prihartono
Di Parma ia berhasil memperoleh gelar Piala Italia dan Piala UEFA pada musim 1998/1999, serta membawa Parma ke peringkat kedua Serie A pada tahun 1997.
Empat tahun di Parma, pada tahun 2000 Crespo dibeli Lazio seharga £35,5 juta, menjadi pemain termahal di dunia saat itu.
Musim pertama di Lazio Crespo menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A dengan 26 gol.
Tahun 2002, ia pindah ke Inter Milan dengan harga €40 juta. Setahun kemudian, Crespo pindah lagi, kali ini ke Chelsea dengan harga transfer £16,8 juta.
Namun musim pertama ia lalui dengan kekecewaan, di mana ia hanya mencetak 12 gol dalam 31 kali penampilan dalam semua kejuaaran (19 kali di Liga Utama).
Saat José Mourinho menjadi pelatih Chelsea musim berikutnya, Crespo dipinjamkan ke A.C. Milan.
Di sana ia kembali menemukan permainan terbaiknya dan mencetak 10 gol, termasuk dua gol saat A.C.Milan dikalahkan Liverpool pada final Liga Champions UEFA 2004-05.
Musim 2005-06 Crespo kembali ke Chelsea. Di pertandingan pertamanya bersama Chelsea musim tersebut, Crespo membawa Chelsea menjuarai Community Shield 2005 setelah mengalahkan Arsenal 2-1.
Hingga akhir musim ia berhasil membuat 10 gol dari 30 kali penampilan di Liga Primer dan membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Primer Inggris.
Musim 2006-07 Crespo kembali di pinjamkan, kali ini ke Inter Milan selama dua tahun.
Pada 2 Juli 2008, Chelsea mengumumkan secara resmi melepas Crespo setelah masa kontraknya berakhir.
Crespo kemudian menandatangi kontrak berdurasi satu tahun bersama Inter Milan.
Musim 2009-10, Crespo kembali ke Parma, klub yang pernah dibesarkannya dengan mempersembahkan trophy Piala Italia dan Piala UEFA.
Dengan kembalinya Crespo ke Parma, Crespo masih menyimpan harapan akan dipanggil Maradona yang saat itu melatih timnas Argentina untuk berlaga di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.