Dugaan Asusila, Dosen Unsri Tak Penuhi Panggilan Polda Sumsel

A tak lain dosen Unsri yang diduga melakukan pencabulan terhadap mahasiswinya. "Panggilan kedua jadwalnya hari Senin, untuk hadir"

Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUNBATAM
ILUSTRASI kasus pencabulan. Dalam foto, kasus iknum dokter yang melakukan perbuatan tak senonon kepada pasien di Batam, saat diamankan polisi 

TRIBUNJAMBI.COM – A, dosen Unsri (Universitas Sriwijaya)  mangkir dari panggila Polda Sumsel (Sumatera Selatan), Jumat (3/12). A tak lain dosen Unsri yang diduga melakukan pencabulan terhadap mahasiswinya.

Penyidik Sub Direktorat IV Remaja, Anak dan Wanita (Renakta)  Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menjadwalkan pemeriksaan terhadap dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial A, hari ini.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni mengatakan, A tidak dapat hadir dengan alasan keluarga. Alasan itu disampaikan oleh kuasa hokum A.

Penyidik kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap A pada Senin (6/12/2021) mendatang.

Namun, polisi mengancam akan melakukan upaya jemput paksa apabila A tidak juga hadir pada pemanggilan kedua.

"Panggilan kedua jadwalnya hari Senin, untuk hadir. Kalau tidak ada itikad baik, kita upaya paksa," kata Masnoni kepada wartawan.

Masih keterangan Masnoni, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status penanganan perkara. Saat ini, polisi sudah memeriksa tiga orang saksi dan menggelar olah tempat kejadian perkara dalam kasus tersebut.

"Gelar pekaranya dilakukan hari ini, barang bukti berupa pakaian korban dan ponsel sudah kita amankan," ujar Masnoni.

Baca juga: Bikin Geger Kampus Unsri, Mahasiswa Ini Dengar Auman Harimau di Universitas, Jejak Pun Didapatkan

Baca juga: Dinsos Tanjab Timur Sudah Tangani 5 Kasus Kekerasan dan Pencabulan Terhadap Anak

Untuk diketahui kasus pelecehan seksual ini bermula cuitan korban inisial DR yang merupakan mahasiswi Unsri. Cuitan itu diunggah oleh akun Twitter @unsrifess dan kembali diunggah ulang akun Instagram @palembang.eksis pada (27/9/2021) lalu.

DR menggunakan akun anonim dan tak menyebutkan identitas pelaku maupun dirinya sendiri.

Kompol Masnoni mengatakan,  lambannya laporan DR masuk ke Polisi lantaran korban awalnya tak memiliki keberanian terhadap A.

Setelah mengetahui bahwa ada dua korban lagi yang mengalami hal serupa, niat DR untuk melaporkan kejadian tersebut akhirnya timbul.

Baca juga: Oknum Dosen Universitas Sriwijaya Nekat Cabuli Mahasiswi di Ruang Labor FKIP

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved