Pembunuhan

Tangis Atika Langsung Pecah Dapat Kabar Suaminya Idris Korban Perampokan dan Pembunuhan

Sopir taksi online di Medan dibunuh penumpangnya. Polisi berhasil menangkap polisi. Istri korban tak menyangka suaminya dikabari sudah tewas

Editor: Rahimin
tribun medan
Atika, istri sopir taksi online saat memeluk jasad sang suami yang tewas dibegal dan mayatnya dibuang ke sungai kanal, Kecamatan Medan Johor, Rabu (1/12/2021). Tangis Atika Langsung Pecah Dapat Kabar Suaminya Idris Korban Perampokan dan Pembunuhan 

Sekitar pukul 03:00 WIB dinihari panggilan telepon pertama masuk ke telepon genggam miliknya.

Suara laki-laki terdengar sangar menanyakan apakah ia merupakan istri dari M Idris.

Dia membenarkan dan kembali bertanya maksud dan tujuan pria yang mengaku sebagai Polisi tersebut.

Lalu pria itu menyebut kalau sang suami ditemukan tewas dan mayatnya dibuang ke pinggir sungai kanal di Kecamatan Medan Johor.

Kaget bukan kepalang namun Atika tak langsung percaya. Dia meminta pria yang mengaku polisi tadi tak mengada-ada. Kemudian telepon dimatikan.

Pesan singkat masuk melalui WhatsApp dari nomor WhatsApp tak dikenal. Ketika dibuka ternyata foto sang suami yang telah tewas.

Ditemui RS Bhayangkara TK II Medan, Atika tengah menunggu jasad suaminya yang sedang di autopsi.

Ditemani anak dan sanak saudaranya ia tampak lemas dan terus menangis.

Dia bercerita kalau suaminya itu sudah empat tahun menjadi sopir taksi online sejak tahun 2017.

Selama empat tahun bekerja sebagai sopir taksi online rupanya M Idris sudah pernah mengalami perampokan juga sekitar 14 Agustus 2021 lalu, namun ia selamat.

Saat itu Idris ditusuk oleh tiga orang penumpangnya dan dibuang di depan pintu jalan tol Jalan Sei Semayang.

Korban mengalami luka tusuk di sekujur tubuhnya. Namun nasib baik masih berpihak. Ia hanya luka-luka.

Sementara itu satu pelaku berhasil ditangkap polisi bersama barang bukti mobil Daihatsu Sigra.

Saat itu sang istri sudah meminta agar Idris berhenti menjalani profesi sebagai sopir taksi online, apalagi ia pernah celaka. Namun pria berusia 42 tahun itu tetap kukuh pada pendiriannya.

Ia menyebut hanya itu mata pencahariannya untuk menghidupi keluarganya.

"Gak ada, dia semangat aja karena kalau gak ini ayah kerjanya apa. Karena dia kan cuma itu pekerjaannya," Ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved