24 Kota IHK se-Sumatera Seluruhnya Mengalami Inflasi, Kota Jambi Urutan 13
Kota Jambi masuk urutan ke 13 dari 24 kota se-Sumatera pada perbandingan inflasi antarkota Indeks Harga Konsumen (IHK) se-Sumatera
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perbandingan inflasi antarkota Indeks Harga Konsumen (IHK) se-Sumatera menunjukkan dari 24 kota IHK se-Sumatera, seluruhnya mengalami inflasi.
Perbandingan inflasi antarkota IHK se-Sumatera Kota Jambi ada di urutan 13 dan Kota Muara Bungo ada di urutan 8.
Agus Sudibyo, Kepala BPS Provinsi Jambi menyampaikan pada November 2021, inflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,87 persen dan terendah di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,29 persen.
"Untuk kota Jambi pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dan Kota Muara Bungo inflasi sebesar 0,60 persen," ujarnya (1/12/2021).
Agus menyampaikan laju inflasi tahun kalender Kota Jambi sebesar 1,18 persen dan Kota Muara Bungo sebesar 1,20 persen. Sedangkan inflasi year on year Kota Jambi sebesar 1,91 persen dan Kota Muara Bungo sebesar 1,77 persen.
Inflasi di kota Jambi bulan November 2021 sebesar 0,49 persen untuk inflasi tahun kalender, artinya sepanjang Januari sampai dengan November 2021 sebesar 1,18 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year November 2021 dibandingkan dengan November 2020 sebesar 1,91 persen. Untuk Muara Bungo terjadi inflasi 0,60 persen inflasi tahun kalender 1,20 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,77 persen.
Gabungan keduanya di bulan November 2021 sebesar 0,50 persen untuk November untuk tahun kalender 1,18 persen dan untuk tahun ke tahun 1,89 persen.
"Kita lihat artinya apa, pengendalian inflasi di kota Jambi cukup baik karena inflasi yang terkendali dilihat dari trennya itu, tidak terjadi fluktuasi yang terlalu tinggi dari bulan ke bulannya. Pengendalian inflasinya Muara Bungo juga relatif bagus, relatif terkendali, kita lihat tidak terjadi aktivitas fluktuasi yang ekstrim Dari bulan ke bulannya. Gabungan dari keduanya kita lihat trend juga sama artinya pengendalian inflasi di Jambi cukup bagus dengan tren yang tidak terlalu fluktuatif dari bulan ke bulannya," jelas Agus.
Dia mengatakan inflasi Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran, yakni kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,16 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,38 persen; kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,34 persen; kelompok Transportasi sebesar 0,15 persen; kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen; serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,53 persen.
"Dalam pembentukan inflasi Kota Jambi sebesar 0,49 persen, andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,3530 persen," kata Agus.
Sedangkan inflasi Kota Muara Bungo terjadi pada empat kelompok pengeluaran karena adanya kenaikan indeks harga, yaitu pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,74 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,13 persen; kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen; serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,73 persen.