Virus Corona

Penemu Omicron Varian Baru Covid-19 Khawatirkan Orang Tua dan Yang Belum Divaksin

Angelique Coetzee penemu varian baru Virus Corona varian Omicron. Dia mengkhawatirkan varian Omicron ini bila kena orang tua dan yang belum divaksin

Editor: Rahimin
SOUTH AFRICAN MEDICAL ASSOCIATION (SAMA) via NEW YORK POST
Angelique Coetzee, yang pertama menemukan Covid-19 varian Omicron. Penemu Omicron Varian Baru Covid-19 Khawatirkan Orang Tua dan Yang Belum Divaksin 

TRIBUNJAMBI.COM - Munculnya varian baru Virus Corona yakni varian Omicron membuat kekhawatiran.

Angelique Coetzee Dokter Afrika Selatan yang pertama memperingatkan tentang Covid-19 varian Omicron ini.

Angelique Coetzee mengatakan, gejala yang terkena varian Omicron  tidak biasa tetapi ringan pada pasien yang sehat.

Namun, Angelique Coetzee khawatir varian baru Virus Corona ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang tua dan orang yang belum divaksinasi.

Angelique Coetzee, yang sudah praktik selama 30 tahun dan mengepalai Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA).

Melansir New York Post Sabtu (27/11/2021), Angelique Coetzee yakin menemukan jenis virus baru setelah pasien Covid-19 di tempat praktik pribadinya di Pretoria menunjukkan gejala aneh.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," katanya kepada The Telegraph.

Angelique Coetzee menelepon komite penasihat vaksin Afrika Selatan pada 18 November, setelah satu keluarga yang terdiri dari empat orang semuanya dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala yang termasuk kelelahan ekstrem.

Angelique Coetzee sudah memiliki 20-an pasien yang positif dan menunjukkan gejala varian baru, kebanyakan pria muda.

Sekitar setengah dari pasien-pasien itu belum divaksin. Tak satu pun dari mereka yang terinfeksi kehilangan indra penciuman atau rasa.

"Ini penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari tidak enak badan," kata Angelique Coetzee kepada The Telegraph.

“Sejauh ini, kami mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami kehilangan indra perasa atau bau. Mereka mungkin sedikit batuk. Tidak ada gejala yang menonjol. Dari mereka yang terinfeksi, beberapa sekarang dirawat di rumah,” sambungnya.

Angelique Coetzee menggambarkan satu kasus yang berbeda dari seorang gadis berusia 6 tahun.

Gadis ini memiliki suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi, dan Angelique Coetzee bimbang apakah harus menerimanya.

"Tetapi ketika saya menindaklanjuti dua hari kemudian, dia jauh lebih baik," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved