Pernah Hilang 150 Tahun, Inilah Wujud Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro

Keris bersejarah miliki Pangeran Diponegoro dipamerkan di Museum Keris Nusantara, Jalan Bhayangkara, Kompleks Stadion Sriwedari Solo.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: Kompas TV/Widi Nugroho
Keris bersejarah miliki Pangeran Diponegoro yang dikembalikan oleh Belanda ke Indonesia, kini dipamerkan di Museum Keris Nusantara, Jalan Bhayangkara, Kompleks Stadion Sriwedari Solo. 

TRIBUNJAMBI.COM, SOLO - Keris miliki Pangeran Diponegoro dipamerkan di Museum Keris Nusantara, Jalan Bhayangkara, Kompleks Stadion Sriwedari Solo.

Namun keris bernama Kanjeng Kiai Nogo Siluman tersebut nantinya akan dikembalikan ke Museum Nasional Jakarta.

Diketahui Pangeran Diponegoro juga punya keris lain, yakni Kanjeng Kiai Ageng Bondoyudo.

Menurut Pamong Budaya Ahli Muda Museum Nasional, Mananti Amperawan Marpaung, keris yang kini dipamerkan di Solo merupakan koleksi keempat dari barang yang dikembalikan pemerintah Belanda ke Indonesia.

Sebelumnya, Belanda telah mengembalikan payung, tombak, dan pelana kuda milik Pangeran Diponegoro.

"Koleksi ini merupakan koleksi lanjutan yang dikembalikan milik Pangeran Diponegoro. Sebelumnya ada payung pangeran diponegoro, lalu tombak, kemudian pelana kuda pangeran diponegoro, ini adalah item yang keempat yang dikembalikan ke Nusantara ke Indonesia," ujar Mananti Amperawan Marpaung kepada KOMPAS TV, Selasa (23/11/2021).

Lebih lanjut, Mananti menyatakan bahwa keris ini sebelumnya telah dinyatakan hilang selama 150 tahun sejak Perang Jawa berakhir.

Namun keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman ini akhirnya ditemukan dan dipamerkan di Solo sejak 20 hingga 25 November 2021.

Selama dipamerkan, keris dan warangka milik Pangeran Diponegoro dipajang dalam kotak kaca. Setiap pengunjung yang datang bahkan dapat melihat secara jelas bentuk dan motif dari keris bersejarah itu.

Diketahui, keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman merupakan keris yang selalu dibawa Pangeran Diponegoro ketika berperang melawan Belanda tahun 1825-1830. Keris ini terbuat dari besi hitam dan memiliki sebelas luk, sementara gandiknya berbentuk kepala naga dan terdapat badan naga memanjang mengikuti bilah. Sedangkan warangka keris berbentuk ladrang atau branggah.

Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman itu dibawa ke Belanda oleh Kolonel Jan-Baptist Cleerens (komando pasukan Belanda dalam Perang Jawa) setelah Perang Jawa berakhir.

Keris ini kemudian dihadiahkan kepada Raja Willem 1 sebagai tanda kemenangan Belanda atas Pangeran Diponegoro. Namun kemudian, keris tersebut diserahkan ke Koninklijk Kabinet van Zeidzaamhende (KKZ).

Pada 1883, KKZ dibubarkan dan koleksinya dialihkan ke 7 museum di Belanda. Salah satu di antaranya adalah Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman yang diserahkan ke Museum Volkenkunde, Leiden.

Lama berada di Belanda, kemudian pada Maret 2020, Pemerintah Belanda melalui Raja Belanda Willem-Alexander mengembalikan keris tersebut kepada Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sepulang dari Belanda keris tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta, tepatnya biasa dipamerkan di lantai empat Gedung B Museum Nasional.

Sebelum akhirnya ditemukan, kata Mananti ada upaya riset yang dilakukan melalui riset arsip dan dokumentasi yang cukup panjang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved