Berita Tanjabbar
Yayasan MPC Kuala Tungkal Kunjungi Anak yang Alami Kelainan Tulang Sekaligus Fasilitasi Pengobatan
Berita Tanjabbar-Yayasan Muslim Penuh Cinta (MPC) mengunjungi seorang anak yang bernama Gibran yang mengalami kelainan tulang..
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Yayasan Muslim Penuh Cinta (MPC) mengunjungi seorang anak yang bernama Gibran yang mengalami kelainan tulang di bagian dada di Desa Kuala Indah Kecamatan Kuala Betara, Tanjabbar, Selasa (9/11/2021).
Yayasan MPC diwakili oleh Ulli atau yang kerap disapa Bunda Ulli dan Pembina Yayasan MPC, Yaumul, serta didampingi oleh Babinsa Desa Kuala Indah.
Kunjungan ini dikatakan oleh Bunda Uli untuk mengecek kondisi anak serta orang tua dari anak tersebut, dan menawarkan pengobatan yang akan difasilitasi oleh Yayasan MPC.
"Niat kita ingin memfasilitasi pengobatan agar anak ini bisa mendapatkan penanganan yang sesuai dengan keahlian dokter," ujarnya.
Sebelumnya ia mengatakan mendapatkan Informasi tentang anak ini dari Babinsa Desa Kuala Indah, dan langsung coba kita tawarkan bantuan.
"Ini kita mendapatkan informasi dari Babinsa, tapi kita biasa terima laporan dari warga, RT, siapapun yang memberi tahu asalkan kita mampu, kita akan bantu, tapi kita akan suvei dulu, kita saring mana yang lebih urgent," ujarnya.
"Kalau anak ini sebenernya tidak urgent, tapi pengobatannya harus lebih maksimal, karena kondisinya kelainan di tulang dada, takutnya terjadi sesuatu di jantung atau paru-parunya bisa saja sesak nafas, itu yang ditakutkan," tambahnya.
Terkait dengan kunjungan ini, orang tua anak tersebut berterima kasih karena ada yang ingin membantu pengobatan anaknya, namun ia mengatakan saat ini sepertinya belum bisa, karena Ayah nya selalu bekerja, sedangkan Ibunya dalam kondisi hamil 6 bulan, sehingga jika dirujuk ke rumah sakit ditakutkan tidak ada yang menemani.
"Ya kalau kami Alhamdulillah lah, tapi kalau dibawa pengobatan ke Jambi sepertinya belum bisa, orang rumah (istri) pun sekarang lagi hami 6 bulan, takutnya memang tidak ada yang bisa menjaga," ujarnya.
Pembina Yayasan MPC, Yaumul mengatakan dari yayasan berusaha memfasilitasi pengobatan namun ada kendala dari orang tua.
"Kita coba untuk memfasilitasi pengobatan, namun karena kendala keadaan dan situasi orang tuanya, istrinya juga lagi hamil dan jika dilakukan pengobatan saat ini tidak ada yang menjaga, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa, semua tergantung orang tua, ujarnya.
Berdasarkan pembicaraan dengan orang tua korban, Bunda Ulli mengatakan anak tersebut sejak lahir mengalami kelainan tulang, kemungkinan karena selama dalam kandungan tidak pernah di kontrol.
"Bawaan dari lahir, di kehamilan yang sekarang bahkan ibunya tidak pernah kontrol di puskesmas, sudah 6 bulan kehamilan tapi belum pernah kontrol bisa jadi anak pertama kasusnya sama, pemenuhan gizi saat di kandungannya kurang dan anak ini sempat kekurangan gizi," jelasnya.
Ia mengajak dari Desa atau Lurah harus interaktif jika ada informasi, mengimbau masyarakat untuk melakukan kontrol terutama untuk ibu hamil agar tidak terjadi gizi buruk pada anak.
Ia juga berharap dengan adanya Yayasan MPC ini di Tanjabbar itu tidak ada lagi kendala untuk anak meskipun tidak mampu untuk berobat, karena selama ini dikatakan Bunda Ulli kendala biaya yang menjadi ketakutan orang tua untuk merujuk anaknya berobat.
"Kita Yayasan MPC akan memberikan fasilitasi agar anak-anak, perempuan dan lansia bisa mendapatkan pengobatan yang sesui," pungkasnya. (*)
Baca juga: Banjir Rob di Kuala Tungkal Tanjabbar akan Terjadi Hingga Desember Mendatang