Ali Bin Abi Thalib Menyamar jadi Rasulullah Demi Selamatkan dari Kejaran Kafir Quraisy
Berikut kisah kesetiaan Ali Bin Abi Thalib Menyamar jadi Rasulullah Demi Selamatkan dari Kafir Quraisy
TRIBUNJAMBI.COM - Kesetiaan Ali bin Abi Thalib pada Rasulullah tak diragukan lagi sejak belia.
Ali Bin Abi Thalib orang kedua yang memeluk islam di bawah nama Khadijah.
Keistimewaan Ali Bin Abi Thalib adalah telah mempelajari Islam dari usianya yang terbilang belia.
Ali Bin Abi Thalib belajar langsung kepada Rasulullah.
Kesetiaannya terhadap Islam perlu jadi panutan.
Di antaranya Ali tidak pernah absen dari perang-perang yang berlangsung untuk membela Islam.
Saat Rasulullah berhijrah, Ali menyamar menjadi Nabi Muhammad dengan tidur di atas tempat tidurnya.
Hal itu membuat kaum kafir Quraisy menyangka Nabi Muhammad masih berada di dalam rumahnya.
Saat kafir quraisy hendak menyerang Nabi Muhammad, ternyata mereka menemukan Ali yang berada di tempat tidur.
Mereka menunggu dengan percuma semalaman untuk membunuh Nabi Muhammad.
Kaum Kafir Quraisy meninggalkan Ali.
Tiga hari kemudian, Ali pergi hijrah ke Madinah seorang diri.
Ali bersembunyi pada siang hari, dan melanjutkan perjalanan pada malam hari.
Hal ini membuktikan kestiaan Ali kepada Rasulullah, sehingga dengan tulus melakukan tugasnya.
Pasca Utsman meninggal, terjadi kekosongan kepemimpinan Islam dalam beberapa waktu.
Selanjutnya Ali diusulkan menjadi Khalifah selanjutnya.
Semasa kepemimpinan tersebut Ali mengalami banyak tantangan, sebab banyak sekali pemberontakan dari kelompok yang terpecah dengan pemikiran masing-masing.
Ali bin Abi Thalib adalah orang terakhir dalam Khulafaur Ar-Rasyidin.
SUMBER ARTIKEL : ZAKAT.OR.ID