Berita Tanjab Barat
Penderita HIV/AIDS di Tanjab Barat 94 Orang, Anak Umur 4 Tahun Ikut Tertular
Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tanjung Jabung Barat hampir menyentuh angka 100 penderita. Sebagian penderita masih menjalani pengobatan
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencatat jumlah penderita HIV/AIDS sejak 2010 hingga 2021 sebanyak 94 kasus.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Barat melalui Penanggung Wasor HIV/AIDS bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P), Yundri.
Ia menjelaskan, dari 94 kasus penderita tersebut saat ini kasus yang aktif ada 32 penderita sedang dalam masa pengobatan, dan 29 penderita telah meninggal dunia.
"Penderita HIV/AIDS dari 2010 hingga 2021 itu temuannya 94 kasus, kasus meninggal 29 orang, yang aktif ada 32 orang minum obat, selebihnya tidak diketahui lagi kondisinya, kemungkinan berobat ditempat lain," ujarnya, Selasa (2/10/2021).

Sedangkan untuk temuan pada 2021, kata Yundri hanya ada 4 penderita, dan 1 diantaranya telah meninggal dunia.
"Untuk 2021 hanya ada 4 kasus penderita HIV/AIDS dan ada yang meninggal, 1 meninggal, dan 3 nya masih dalam pengobatan," ujarnya lagi.
Dari 94 kasus tersebut Yundi menjelaskan 69 diantara merupakan penderita HIV, dan 25 orang penderita AIDS.
Dari 32 kasus aktif saat ini, hanya 2 orang yang menderita AIDS, sedangkan 30 orang lainnya penderita Hiv.
Yang lebih miris lagi, Yundi mengatakan dari 94 kasus tersebut ada penderita yang masih anak-anak.
"Kita anak-anak dari 2010 sampai 2021 ada sekitar 6 orang, dan 3 orang sudah meninggal, yang paling kecil itu dari umur 4 tahun sudah kena HIV ditularin dari ibunya," jelasnya.
Yundri mengatakan, penularan HIV/AIDS ini paling banyak melewati jarum suntik narkoba dan melalui hubungan badan yang tidak sehat.
Untuk proses pengobatannya Yundri mengatakan penderita HIV/AIDS harus meminum obat seumur hidupnya untuk membuat virus melemah.
"Untuk menurunkan kemampuan virus maka harus minum obat. Virus pertama dalam tubuh itu banyak, setelah berobat virus nya bisa zero, atau virusnya tidur. Tetapi seumur hidup harus meminum obat," katanya.
"HIV itu kalau dia minum obat tingkat kematianya bisa 0 persen, tapi kalau sudah AIDS itu tingkat kematiannya bisa 50:50, kalau berobatnya bagus bisa bertahan," sambungnya.
Ia menjelaskan, untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Tanjab Barat selalu melakukan screening kapal-kapal yang masuk dari luar Tanjab Barat, melakukan pengecekan ibu hamil di puskesmas, dan terakhir bersama kepolisian melakukan pengecekan di tempat hiburan malam.
Baca juga: Terdeteksi Puluhan Orang, Penderita HIV/AIDS di Muarojambi Dominan Laki-laki
Baca juga: Pasien HIV AIDS Capai Puluhan Orang di Batanghari, Dinkes Khawatir Penularan dari Kelompok Ini