Kapolda Metro Jaya Ternyata Lebih 'Kejam' dari Kapolri: Saya Blender!
Ulah beberapa oknum polisi telah mencoreng nama institusi Polri sebagai lembaga penegak hukum.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Ulah beberapa oknum polisi telah mencoreng nama institusi Polri sebagai lembaga penegak hukum.
Sebelumnya Kapolsek Parigi Iptu IDGN jadi perhatian publik karena diduga memperkosa anak seorang tahanan. Selanjutnya aparat di Polres Tangerang yang membanting mahasiswa dan aparat di Lampung yang terlibat perampokan.
Baru beberapa hari lalu ada kasus Bripka MN menembak rekan sesama polisi berinisial Briptu HT, hingga Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar yang menganiaya anak buahnya.
Ulah para polisi tersebut telah membuat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo marah. Beberapa waktu lalu ia menyatakan bakal "memotong" kepala dari unit di kepolisian yang tidak menjalankan tugas dengan benar.
Hal senada juga diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran. Dia menyatakan akan "memblender" pimpinan yang lalai.
"Kapolri sudah memerintahkan kalau tidak mampu memotong ekornya yang busuk palanya saya potong, kalau saya, saya tambahkan saya blender sekalian pimpinan yang busuk itu," ujar Irjen Fadhil Imran saat memberikan sambutan dalam lomba ketangkasan berkendara di Kapolda Cup yang digelar di Lapangan Presisi, Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/10/2021).
Dia menegaskan, para pimpinan di Polda Metro Jaya harus mampu mengawasi anggotanya.
Selain itu juga harus terus mengasah kemampuan anak buahnya dan turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan.
"Kita persenjatai, jangan sampai 'dor' di kaki, kena di kepala. Dor di kaki ya kena kaki," kata Fadhil.
Baca juga: Kapolri Persilakan Masyarakat Kritik Negatif Polisi, Buat Lomba Mural Hadiah Puluhan Juta
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta para perwira tinggi maupun menengah Polri dapat jadi teladan bagi semua pihak, mengayomi serta melayani masyarakat dan anggotanya.
Jenderal Listyo Sigit mengatakan, tugas seorang pemimpin tidak hanya memerintah.
"Jadilah pemimpin yang melayani. Pemimpin yang bisa melayani dan menempatkan anggota dan masyarakat sebagai prioritas. Jangan hanya memerintah tetapi tidak tahu kesulitan. Ini menjadi masalah," kata Sigit dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg Ke-30, Sespimen Polri Dikreg Ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan Ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).
Sebagai Kapolri, Sigit memastikan, dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.
Baca juga: Kapolri Dibuat Kesal dengan Ulah Polisi Ini: Kalau Tak Mampu Bersihkan ekor, Kepalanya Saya Potong
Sebaliknya, kata Sigit, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau melanggar aturan yang ada.
"Namun, terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak pada organisasi, jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, kepalanya akan saya potong," kata Sigit.