Analis Prediksi Harga Minyak Sawit Masih Terus Naik, Berikut Saham Berbasis CPO yang Bisa Cuan

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar dunia berhasil mencetak rekor tertinggi. Tren kenaikan harga CPO terus berlanjut.

Editor: Fifi Suryani
sawitplus.co
Ilustrasi CPO 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar dunia berhasil mencetak rekor tertinggi. Tren kenaikan harga CPO terus berlanjut.

Di tengah tren kenaikan harga minyak sawit, apa saja saham-saham berbasis CPO yang bisa mendatangkan cuan bagi investor?

Berdasarkan Bloomberg, Rabu (20/10), harga CPO berjangka untuk kontrak pengiriman Januari 2022 di Malaysia Derivatives Exchange kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton.

Meski demikian, kenaikan harga minyak sawit mentah tersebut tak diikuti oleh pergerakan sejumlah saham emiten CPO.

Misalnya saja, saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang terkoreksi 4,93% ke harga Rp 675 per saham pada perdagangan Kamis (21/10).

Harga saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 1,41% ke level Rp 1.400 per saham. Harga saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) turun 1,02% ke harga Rp 97 per saham.

Harga saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) yang melemah 0,56% ke harga Rp 880 per saham.

Kemudian harga saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) turun 0,83% ke harga Rp 600 per saham. Harga saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) turun tipis 0,38% ke harga Rp 675 per saham.

Analis Erdhikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, sekarang ini mayoritas pergerakan saham sektor CPO sudah hampir memasuki fase jenuhnya dalam jangka pendek. Sebab, saham-saham sektor CPO sudah menguat kencang di awal Oktober 2021 ini.

Sehingga, sambung Ivan, apabila dicermati secara teknikal saat ini investor banyak melakukan aksi ambil untung untuk mengamankan posisi terlebih dahulu. Meski demikian, Ivan memperkirakan bahwa saham-saham CPO masih akan cukup bagus hingga awal tahun depan.

“Ini ditopang oleh masih tingginya permintaan dari India maupun China,” terang Ivan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Nah, tingginya permintaan tersebut menjadi sentimen positif bagi saham-saham CPO disusul juga dengan terkeraknya harga komoditas CPO.

Ivan memprediksi, kenaikan harga CPO masih akan berlangsung untuk jangka menengah hingga awal tahun depan.

Ivan menjelaskan, saham-saham sektor CPO memiliki prospek yang bagus, terutama untuk jangka pendek.

Terlebih akan ada perayaan acara Diwali di India yang berpotensi mengerek harga komoditas CPO dan akan berdampak positif terhadap rally saham-saham CPO.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved