Harimau yang Terkam Warga Merangin Ditemukan Dalam Kondisi Kritis

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang serang tiga warga di Merangin, akhirnya berhasil dievakuasi BKSDA Jambi.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
Harimau sumatera yang menyerang warga Merangin berhasil ditangkap. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang serang tiga warga di Merangin, akhirnya berhasil dievakuasi ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, di kawasan Mendalo Darat, Muaro Jambi.

Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, berusia 10-12 tahun, dengan panjang sekitar 180 sentimeter tersebut, berhasil dievakuasi Tim BKSDA Jambi, bersama Personel Polsek Sungai Manau, KPHP Merangin, TNI, BBTNKS, FFI dan masyarakat tepat pada  Sabtu (16/10/2021).

Proses evakuasi berjalan delapan hari, sejak 26 hingga 29 September 2021, kemudian dilanjutkan kembali pada 9 hingga 12 Oktober 2021.

Saat itu, tim melakukan patroli gabungan, dan dibantu dengan pemasangan 6 unit Camera Trap di tiga desa, yakni Desa Guguk, Desa Air Batu dan Desa Marus Jaya, Merangin untuk memantau pergerakan harimau.

Kemudian, memasang tiga perangkap di tiga desa tersebut.

Kemudian penelusuran kembali dilanjutkan pada 14 Oktober 2021, dengan menurunkan tim tambahan, yakni dokter hewan, dan tim penyelamat satwa.

Tepat pada 15 Oktober 2021, perangkap yang berada di Desa Air Batu, berhasil menangkap harimau.

"Kondisinya sudah kritis, kurus dan kaki kanannya ada luka jerat, sehingga kita tidak menggunakan bius, untuk proses evakuasi," kata Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Tiga Warga Merangin Diserang Harimau Sumatera

Baca juga: Hendak Cari Keberadaan Harimau, Anggota FFI Dikabarkan Tenggelam di Sungai Langkup Merangin

Saat ini, harimau tersebut telah diamankan di TPS BKSDA Jambi, Mendalo Darat, untuk mendapat perawatan medis dari Dokter Hewan.

Rahmad belum memastikan lamanya proses observasi dan pemulihan terhadap harimau, sebelum kembali dilepas liarkan.

"Intinya sekarang sedang ditangani dokter hewan, kita lakukan Rontgen, memberi makan dan vitamin," kata Rahmad, Minggu (17/10/021).

Ia mengungkapkan, harimau tersebut akan kembali dilepasliarkan, setelah kondisi harimau sudah pulih, dan naluri liarnya sudah kembali seratus persen untuk dapat berburu di dalam hutan.

"Untuk lokasi pelepas liaran belum kita tentukan, karena kita masih fokus pemulihan dulu," bilangnya.

Untuk memastikan bahwa tidak ada individu harimau lainnya di tiga desa tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan beberapa waktu ke depan dengan patroli dan tetap memasang camera trap dan perangkap di sekitar lokasi kejadian.

Ia mengimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sekitar habitat harimau.

"Kami himbau, masyarakat agar tidak menggangu habitat Harimau Sumatera. Mari kita bersama-sama menjaga dan menyelamatkan keanekaragaman hayati sebagai aset bangsa Indonesia," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved