Bupati Muba Ditangkap
Ditangkap KPK, Inilah Rekam Jejak Dodi Reza Alex Noedin yang Punya Kekayaan di Australia
KPK menangkap Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, dalam operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Jumat (15/19/2021) malam.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin ditangkap KPK dalam operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Jumat (15/19/2021) malam.
Penangkapan anak mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin itu terjadi saat KPK melakukan OTT terhadap sejumlah ASN Pemkab Muba.
Dodi diduga kuat ikut terlibat dalam sejumlah tindak pidana korupsi di antaranya suap pengadaan barang dan jasa infrastruktur di Kabupaten Musi Banyuasin.
"Sejauh ini ada sekitar enam orang yang ditangkap, di antaranya bupati Kabupaten Musi Banyuasin dan beberapa ASN di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin," tutur PLT Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Sabtu (16/10/2021).
Dodi Reza Alex Noerdin merupakan tokoh terkenal dan disegani di Sumatera Selatan.
Ia merupakan putra mantan Gubernur Sumatera Selatan dua periode, Alex Noerdin yang kini juga mendekam di penjara karena kasus dugaan korupsi.
Diketahui Dodi lahir pada 1 November 1970 di Palembang.
Ia menyelesaikan studinya di luar negeri di antaranya mendapat gelar sarjananya di Belgia, dan melanjutkan studi masternya di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat.
Dodi Reza juga dikenal aktif berbicara mengenai sawit, yang merupakan komoditas utama di Musi Banyuasin di forum-forum internasional.
Ia menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin periode 2017-2022.
Sebelum jadi Bupati, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar selama dua periode yakni 2009-2014 dan 2014-2019.
Saat menjadi anggota DPR, ia diketahui menjabat Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Investasi, dan BUMN.
Pada tahun 2016, ia mundur dari jabatan anggota dewan untuk maju dalam pemilihan kepala daerah di Musi Banyuasin pada Pilkada Serentak 2017.
Namanya pun semakin makin mentereng setelah berhasil memenangkan kontestasi pilkada itu.
Karier politik Dodi di Partai Golkar terbilang bagus.
Sejak 2020 lalu, Dodi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan hingga kepengurusan 2025.
Tak hanya poltiik, karier Dodi Reza juga terbilang mentereng di dunia sepak bola khususnya di Palembang, Sumatera Selatan.
Ia menjabat sebagai Presiden Klub Sriwijaya FC sejak 2009 hingga 2018.
Saat itu, torehan gelar Sriwijaya FC berhasil disabet saat kepemimpinannya. Sriwijaya FC kala itu berhasil menjuarai Copa Indonesia 2009, Piala Indonesia 2010, ISL 2012.
Baca juga: Bupati Musi Banyuasin Ditangkap KPK, Susul Alex Noerdin di Penjara
Baca juga: Alex Noerdin Diduga Korupsi Dana Hibah Masjid Palembang, MUI: Perlu Diberi Hukuman Mati
Di masa kepemimpinannya sebagai presiden klub, Sriwijaya FC juga tampil di ajang internasional seperti AFC Champions League 2010 dan AFC Cup 2011.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman https://elhkpn.kpk.go.id, Dodi tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp 38,4 miliar.
Harta terbesar Dodi berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki, dengan total Rp 31,5 miliar.
Aset ini terdiri dari bangunan di tiga unit tanah dan bangunan di daerah Jakarta Selatan, Bandung, Palembang, dan di Australia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekam Jejak Dodi Reza yang Kena OTT, dari Politisi hingga Lama Menjadi Presiden Klub Sriwijaya FC