Tribun Wiki
Kolam Telago Rajo Candi Muara Jambi, Dipercayai Sebagai Penampung dan Penyuplai Air Bersih
Kolam Telago Rajo Candi Muara Jambi keberadaannya tepatnya di sebelah kanan tempat sewa sepeda dan warung jajanan dan makanan di tengah kawasan Candi.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUAROJAMBI - Jika mengunjungi wisata bersejarah di kompleks Candi Muara Jambi, terletak di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi.
Pengunjung akan menemukan sebuah kolam persegi panjang, di sekelilingnya ditumbuhi rumput hijau yang bersih dan rapi.
Keberadaan kolam itu, tepatnya di sebelah kanan tempat sewa sepeda dan warung jajanan dan makanan di tengah kawasan Candi Muara Jambi tersebut.
Kolam yang memiliki ciri khas di pinggirannya ditumbuhi rumput yang sangat rapi dan pepohonan yang teduh seringkali dijadikan oleh pengunjung sebagai tempat bersantai.
Saat diketahui, kolam itu memiliki nama Kolam Telago Rajo, sebagai bukti peninggalan bersejarah di kawasan Candi Muara Jambi.
Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Havis atau yang akrab disapa Ahok sebagai penggiat budaya di kawasan Candi Muara Jambi, mengatakan.
Secara spesifik kolam Telago Rajo dipercayai oleh penduduk sekitar berperan sebagai penampung dan pengolahan air yang menyuplai kebutuhan air bersih di kawasan Muarajambi sepanjang musim.
Baik musim kemarau maupun musim banjir dari daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.
Baca juga: Festival Candi Muara Jambi Sukses, Gubernur dan Bupati Masnah Sebut Selanjutnya Lebih Meriah
"Kolam Telago Rajo itu, selama musim kemarau tidak pernah mengalami kekeringan, begitu juga musim banjir tak pernah membanjiri aliran sekitar," kata Ahok belum lama ini.
Kolam Telago Rajo berbentuk persegi panjang dan memiliki saluran untuk keluar masuk air dari kanal sungai Jambi dengan ukuran lebar 2 meter.
Kedalamannya mencapai 4 Meter dari muka tanah.
Di kawasan Candi Muara Jambi juga terdapat Sungai Melayu dan Sungai Jambi.
Sungai itu diinterpretasikan sebagai sarana trasportasi penghubung serta pembagi areal Grid VI dengan Grid VII, dan Sungai Selat adalah saluran penyuplai air ke parit Candi Astano dan Kembar Batu.
Kanal atau Sungai Melayu, Sungai Jambi, Sungai Selat, berdasarkan data ekskavasi, banyak ditemukan pecahan keramik perkakas kehidupan sehari-hari.
Juga mengindikasikan di sekitar kanal difungsikan sebagai pemukiman, terutama ditepian Sungai Jambi di areal Grid VI sisi barat Candi Kedaton.
"Selain itu juga temuan perahu didalam kanal Sungai Jambi pada kegiatan normalisasi kanal di tahun 2011 lalu," ungkap Ahok.
Ia juga mengindikasikan kanal juga digunakan sebagai sarana transportasi yang menghubungkan seluruh candi pada kawasan Muara Jambi.
Baca juga: Pengunjung Membludak, Wisata di Candi Muara Jambi Cocok untuk Akhir Pekan Bersama Keluarga