Berita Selebritis
Tubuh Kurus Dorce Gamalama Sebelum Masuk ICU Disinggung Sang Sahabat: Badannya Kurus Banget
Menurut sang putri, sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk kedua kalinya, kondisi Dorce Gamalama memang sudah sangat menurun dan tidak fit
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Dorce juga masuk ke dapur rekaman Billboard dengan meluncurkan singel berjudul "Cintaku Kendur di Jalan", tetapi singelnya tersebut kurang laku di pasaran.
Selain mampu menyanyikan berbagai lagu yang benar dalam berbagai irama (jazz, cha-cha [en], rock, pop, dangdut, dan sebagainya), ia juga fasih membawakan lagu dalam berbagai bahasa asing, seperti Inggris, Tionghoa, Belanda, Jerman, Prancis, Arab, India, dan sebagainya meskipun ia merasa lebih nyaman jika disebut sebagai penghibur dan bukan penyanyi.
Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku menjadi inspirasi bagi nama panggung Dorce Gamalama hingga saat ini.
Kehidupan awal
Dorce terlahir sebagai seorang laki-laki dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi, dari pasangan Achmad dan Dalifah. Ia merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.
Kedua orang tuanya meninggal ketika Dorce masih anak-anak hingga ia dirawat oleh neneknya yaitu Siti Darama. Pada usia dua tahun ia pindah bersama neneknya ke Jakarta.
Ketika usia lima tahun, Dorce dimasukkan ke taman kanak-kanak yang lokasinya tak jauh dari rumah bibinya di Kramat Sentiong. Setahun kemudian ia disekolahkan di SD Salmin dan sore hari ia sekolah agama di Al Washliyah.
Saat masih SD, Dedi kerap menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers.
Saat SMP ia semakin tidak tertarik pada pelajaran sekolah dan lebih memusatkan perhatian pada bidang menyanyi.
Selain itu ia juga mulai menyadari kecenderungannya untuk tertarik pada wanita.
Hal ini juga ia manfaatkan untuk membuat penampilannya di panggung semakin menarik, yaitu melawak dengan berpura-pura menjadi wanita. Ketika itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.
Operasi kelamin
Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, Dorce kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita.
Hal ini dilakukannya di Surabaya pada tahun 1983 dengan dokter saat itu adalah ahli bedah plastik dari RSUD dr. Soetomo, Prof. Dr. dr. Djohansjah Marzoeki Sp.BP.
Prosedur untuk menjalani operasi kelamin saat itu tidak mudah, memerlukan ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti ahli bedah, ahli andrologi, ahli jiwa, ahli urologi, dan sebagainya.