Mendikbudristek Pantau Percepatan Penuntasan Vaksinasi PTK di Provinsi Jambi
Penuntasan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) menjadi fokus Kemendikbudristek dan Kemenkes dalam upaya menghadirkan sekolah aman.
“Termasuk penilaian juga, lebih obyektif kalau bisa bertemu langsung dengan siswa,” ujarnya.
Program percepatan vaksinasi di Jambi ini menargetkan 10.000 pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, maupun warga sekitar sekolah yang berada di Kota Jambi dan Muaro Jambi. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut dimulai sejak 20 September hingga 24 September 2021. Setiap hari, tenaga medis dari Korem 042 Garuda Putih ini akan menyuntikkan vaksin kepada dua ribu orang.
Ingatkan Dampak Learning Loss Jika PTM Terbatas Tidak Dilakukan
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbudristek mengingatkan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan dapat berdampak negatif dan permanen yang bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan.
Menteri Nadiem menyebut, dampak tersebut antara lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, di mana semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar.
“Kami mohon sekali kepada pemerintah daerah untuk menyelamatkan anak-anak kita dari learning loss dan agar sekolah-sekolah bisa menerapkan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri,” tuturnya.
Mendikbudristek juga menyampaikan, sesuai Instruksi Mendagri, vaksinasi PTK bukan syarat PTM terbatas. Sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1 sampai 3, kata Menteri Nadiem, dapat melakukan PTM terbatas, terutama jika PTK di sekolah tersebut sudah divaksinasi. “Sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan pembelajaran jarak jauh,” katanya.
Menteri Nadiem mengingatkan, orang tua atau wali tetap berhak menjadi penentu metode pembelajaran terbaik bagi anak. Guna memantapkan keputusan orang tua tersebut, Mendikbudristek memastikan pemerintah terus mengupayakan vaksinasi bagi pelajar usia 12 tahun ke atas, meskipun vaksinasi pelajar juga bukanlah syarat PTM terbatas.
Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris, mendukung penuh kebijakan PTM terbatas untuk segera dilakukan. Hal ini dikemukakannya setelah melihat fenomena PJJ yang memberikan dampak negatif bagi peserta didik.
“Pelaksanaan PTM terbatas ini sangat mendesak. Sekarang ada kecenderungan gawai yang dipakai untuk PJJ digunakan untuk hal-hal yang tidak mendukung pembelajaran,” tuturnya.
Apresiasi Bagi Pemerintah Provinsi Jambi dan Danone Indonesia
Dalam kunjungannya memantau vaksinasi PTK di Jambi, Mendikbudristek mengapresiasi Gubernur Jambi beserta jajarannya yang telah mengedepankan vaksinasi bagi PTK dan terus mengupayakan PTM terbatas.
“Terima kasih Pak Gubernur, karena sudah memprioritaskan vaksinasi PTK dan mengupayakan PTM terbatas yang aman dan selamat demi masa depan putra dan putri Jambi, serta demi tercapainya visi Bapak Presiden RI dalam menciptakan generasi unggul untuk Indonesia maju,” ucapnya.
Menteri Nadiem juga menyampaikan berterima kasih kepada Danone Indonesia yang telah bermitra dengan Kemendikbudristek dalam memfasilitasi percepatan penuntasan vaksinasi bagi PTK dan warga sekolah lainnya.
“Melalui kemitraan ini, kita menunjukkan pentingnya gotong royong untuk bangkit dari pandemi dan menunjukkan bahwa betul pendidikan adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk sektor swasta,” katanya.
Direktur Hubungan Pemerintahan Danone Indonesia, Rahmad Hidayat, menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas kesempatan yang diberikan kepada Danone Indonesia untuk ikut menyukseskan penuntasan vaksinasi dalam usaha mempercepat pelaksanaan PTM terbatas. Ia mengatakan, percepatan vaksinasi bagi PTK perlu dilakukan secara bersama-sama antarsemua pihak dan sektor.
“Dunia pendidikan tidak boleh kalah dari Covid-19,” ujarnya.