Virus Corona
Punya Sifat Resistensi Terhadap Vaksin, Penyebaran Varian Mu Tidak Sebesar Delta
Menurut Dante Saksono Harbuwono penyebaran Varian Mu tidak sebesar Varian Delta. Varian Mu atau B.1.621 punya sifat resisten terhadap vaksin Covid-19
TRIBUNJAMBI.COM - Penyebaran varian baru Virus Corona yakni Varian Mu dianggap tidak sebesar Varian Delta.
Hal itu dikatakan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Menurut hasil laboratorium, Varian Mu atau B.1.621 memiliki sifat resisten terhadap vaksin Covid-19.
"Itu tidak di dalam konteks laboratorium. Jadi, bukan epidemologi," katanya saat konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021).
Ditambahkannya varian Delta mendominasi di seluruh dunia karena memiliki karakter penularan yang lebih cepat dari varian lainnya.
Dante bilang, sejumlah negara di Asia Tenggara dilaporkan belum terdeteksi Varian Mu, termasuk di Indonesia.
"Kita sduah melakukan genom sequencing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi Varian Mu," ia menjelaskan.
DIkatakannya,Varian Mu memiliki sifat abortif (berhenti bermutasi/berkembang) seperti varian Corona Lambda.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (1/9/2021), Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021, dan dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan.
Di luar Amerika Selatan, kasus juga dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.
Di buletin mingguan WHO tentang pandemi menyebutkan, varian tersebut memiliki kemampuan yang menunjukkan dirinya bisa lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta.
Tapi, peru dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa varian Mu.
Hasil pemberitaan France24, Rabu (1/9/2021), ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru.
Hal ini disebabkan karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global, terlebih dengan adanya varian Delta yang mudah menular.
Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu.