Berita Selebritis

Petisi Boikot Saipul Jamil Tampil di Tv dan YouTube Makin Banyak, Ini Alasan Si Pembuat Petisi

Jumlah tanda tangan pada petisi boikot Saipul Jamil terus bertambah. Diketahui muncul petisi yang mendesak agar Saipul Jamil tak tampil di televisi s

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNNEWS.COM/REGINA
Saipul Jamil usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor 

TRIBUNJAMBI.COM - Jumlah tanda tangan pada petisi boikot Saipul Jamil terus bertambah.

Diketahui muncul petisi yang mendesak agar Saipul Jamil tak tampil di televisi serta YouTube.

Petisi ini berjudul Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil di Televisi Nasional dan YouTube.

Petisi tersebut dibuat oleh akun bernama Lets Talk and enjoy di laman change.org, Jumat (3/9/2021) kemarin.

Akun ini membuat petisi terkait status Saipul Jamil sebagai mantan narapidana pedofilia.

Kemudian petisi ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Saat dipantau, petisi memboikot Saipul Jamil telah ramai ditanda tangani oleh sejumlah orang.

Petisi Boikot Saiful Jamil tampil di TV dan YouTube makin banyak
Petisi Boikot Saiful Jamil tampil di TV dan YouTube makin banyak (Capture)

Hingga Sabtu (4/9/2021) sore, jumlah orang yang ikut tanda tangan terpantau sudah mencapai 228.986 orang.

Pembuat petisi dengan tegas menolak penampilan Saipul Jamil di industri hiburan Tanah Air.

Baca juga: Outfit Nagita Slavina Saat Hamil Pakai Dress Polkadot, Harganya Lebih Dari Rp 1 Miliar

Baca juga: Series Little Mom Tayang 6 Hari Lagi, Natasha Wilona: Jangan Lupa Nonton Ya

"Dari apa yang disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi, tentu dapat disimpulkan

muncul atau tidaknya Saipul Jamil ke dunia hiburan dengan menyerap aspirasi publik, dan masyarakat

Indonesia dengan tegas MENOLAK!! Saipul Jamil mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia)

untuk menculnya kembali ke dunia hiburan!," tulis akun Lets Talk and enjoy.

Lanjut, akun Lets Talk and enjoy tak ingin mantan narapidana pencabulan anak bisa bebas begitu saja.

Padahal sosok yang menjadi korban mungkin masih merasakan trauma.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved