Lawan Covid 19
Lonjakan Kasus Picu Varian Baru Covid-19 Untuk Muncul, Kabar Baik Indikator Positivty Rate RI Turun
Varian baru virus corona biasa muncul saat lonjakan kasus. Sonny mengungkapkan kejadian ini terjadi di beberapa negara
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan varian baru virus corona biasa muncul saat lonjakan kasus.
Sonny mengungkapkan kejadian ini terjadi di beberapa negara.
"Di beberapa negara, lonjakan kasus itu selalu diikuti oleh munculnya varian baru," ujar Sonny dalam Dialog Produktif Semangat Selasa: "Jangan Abai, Jangan Lepas Maskernya" yang disiarkan channel Youtube FMB9ID_IKP, Selasa (31/8/2021).
Dirinya meminta masyarakat menjaga protokol kesehatan secara ketat agar tidak muncul varian baru akibat lonjakan kasus Covid-19.
Langkah ini, menurutnya, perlu dilakukan karena varian baru dapat menurunkan efektivitas vaksin.
"Kalau varian baru muncul terus kemudian dia menurunkan efektivitas vaksin kita nanti nggak selesai-selesai pandeminya," tutur Sonny.
"Berkejaran dengan membuat vaksin yang baru yang sesuai dengan karakteristik virusnya dan seterusnya. Jadi supaya kita bisa selesaikan pandeminya," tambah Sonny.
Masyarakat, kata Sonny, harus menaati protokol kesehatan agar kasus positif Covid-19 tidak mengalami lonjakan kembali.
"Jangan abai protokol kesehatan. Kita tuh bisa naik, bisa turun. Naik turun, naik turun seperti itu terus. Kita harus betul-betul bisa mengendalikan, jangan sampai terjadi kasus seperti kemarin," pungkas Sonny.
Keikutsertaan masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan.
Masyarakat wajib menaati protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi.
Indikator Posivity Rate Indonesia Turun
Sementara itu, Sonny juga mengatakan, saat ini perkembangan indikator posivity rate Indonesia turun.
Ia menjelaskan, positivity rate RI sebelumnya berada pada angka 30,55 persen pada puncaknya di Minggu ketiga Juli.
Saat ini, pada angka 12,13 persen.