Jenazah Ditelantarkan di Pemakaman
Jenazah Maher Tobing Ditelantarkan di Pemakaman Bumi Langgeng Kota Jambi, Tak Sampai ke Liang Lahat
Jenazah Maher Tobing yang meninggal di Kota Jambi, tidak diantar ambulans hingga ke liang lahat. Jenazah ditelantarkan di pemakaman.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jenazah Maher Tobing yang meninggal di Kota Jambi, tidak diantar ambulans hingga ke liang lahat.
Jenazah Maher Salal Tobing itu diturunkan di jalan, menurut abang korban, berjarak sekitar 30 meter dari liang lahat.
Menurut Johan Tobing, abang dari korban, adiknya itu awal masuk ke rumah sakit karena kecelakaan.
Saat pemeriksaan, pihak rumah sakit menyebut pasien itu terdeteksi terpapar Covid-19.
Beberapa hari kemudian adiknya itu meninggal dunia, tepatnya pada Kamis (19/8/2021) pagi.
Maher Tobing merupakan warga Jalan Lingkar Selatan, Simpang Acai, RT 46, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Pall Merah, Kota Jambi.
Johan mengatakan pihak rumah sakit pun menawarkan pemakaman dengan protokol Covid-19.
"Kami mengikutinya saja sarannya, karena dibilang adik saya covid," ungkapnya, pada Jumat sore.
Jenazah adiknya dimasukkan ke peti mati, kemudian dilapisi dengan plastik, selayaknya jenazah Covid.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Diduga Ditelantarkan, Dirut RSUD Raden Mattaher: Itu Tugas Satgas
"Ada satu perempuan dan dua laki-laki yang masukkan jenazah adik saya," ungkapnya.
Selanjutnya ambulans membawa jenazah adiknya itu ke pemakaman Bumi Langgeng.
Namun masih berjarak sekitar 30 meter dari liang lahat, jenazah sudah diturunkan, dan ambulans pergi.
Keluarga bingung, tidak ada sama sekali dari pihak rumah sakit dan satgas Covid-19 yang mendampingi.
Saat itu muncul kemarahan besar dari keluarga korban termasuk adik Johan Tobing yang memvideokan dan juga memviralkannya.
Pada video viral berdurasi 54 detik, terdengar suara seorang perempuan yang merekam kondisi peti jenazah warna coklat dibungkus pelastik.