Apa Itu Vaksin Jenis Sinopharm? Perbandingannya dengan Jenis Astrazeneca
Kemudian beberapa waktu lalu ada jenis vaksin Sinopharm. Lalu apa itu jenis vaksin Sinopharm?
TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini, pemerintah sedang gencar memberikan vaksin ke masyarakat.
Dan sampai saat ini, jenis vaksin yang diberikan ada beberapa maca.
Diantaranya ada Sinovac dan Astrazeneca.
Kemudian beberapa waktu lalu ada jenis vaksin Sinopharm.
Lalu apa itu jenis vaksin Sinopharm?
Simak penjelasan dibawah ini.
Vaksin Sinopharm ini disebut bakal diberikan untuk masyarakat umum melalui program vaksin gotong royong.
Sebagai pengetahuan, berikut adalah perbandingan vaksin Sinopharm dan Astrazeneca, mulai dari efikasi hingga kemungkinan efek sampingnya.
Sama seperti Sinovac, Vaksin Sinopharm adalah vaksin buatan China yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau Izin Penggunaan Darurat di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Yordania, dan Indonesia.
Baca juga: Hasil Seleksi ASdministrasi CPNS 2021 Kemendikbudristek Diumumkan Pekan Depan, Begini Alasannya
Baca juga: Waspada Awal Agustus Ini Bertambah 21 Titik Panas di Wilayah Provinsi Jambi Lengkap Rinciannya
Dilansir dari situs resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), menurut Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., Sinopharm memiliki efikasi mencapai 78 persen dan dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yakni virus yang diinaktivasi.
Daftarkan email Alhasil, profil efek samping kedua vaksin ini pun mirip, yakni frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau kategori sangat jarang.
Efek samping yang dijumpai dalam uji klinis Sinopharm adalah efek samping lokal yang ringan, seperti nyeri atau kemerahan di area yang mendapat suntikan.
Selain itu, ada pula efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.
Para peserta vaksin disarankan untuk tidak terlalu khawatir karena efek samping tersebut segera membaik dan umumnya tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
Vaksin mengandung banyak protein yang dapat ditanggapi oleh sistem kekebalan tubuh, merangsang produksi antibodi untuk melawan COVID-19.
Sinopharm sendiri lebih dulu diberikan persetujuan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu pada Mei tahun ini, sedangkan Sinovac pada Juni .
Sementara itu, perbedaan kedua vaksin ini ada pada efikasi uji klinis dan efektivitas di dunia nyata yang dilaporkan.
Baca juga: Penyebab Banyak Pejuang CPNS 2021 Gagal di Seleksi Administrasi