Sampah di Kota Jambi
Sampah Kota Jambi Selama PPKM Masih Stabil, Sampah Rumah Tangga Penyumbang Paling Banyak
Berita Kota Jambi - Sampah di Kota Jambi selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih cukup stabil
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rahimin
Sampah Kota Jambi Selama PPKM Masih Stabil, Sampah Rumah Tangga Penyumbang Paling Banyak
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Volume sampah di Kota Jambi selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih cukup stabil.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi mengatakan, sekiranya volume sampah di Kota Jambi ada sebanyak 335-347 ton sampah per harinya.
"Per hari itu biasanya berada di angka 335 sampai 347 ton. Dan pada saat PPKM kemarin masih tetap stabil angkanya," ungkap Ardi, Senin (2/7/2021).
Ia pun mengungkapkan rata-rata jumlah sampah pada bulan Juli sebanyak 340,5 ton. Jumlah tersebut pun masih stabil dari bulan-bulan sebelumnya.
Ditambahkan Ardi, saat ini produksi sampah rumah tangga menjadi yang terbanyak.
"Sampah yang paling banyak pun adalah produksi sampah rumah tangga," katanya.
Dirinya menilai, hal ini dikarenakan selama pandemi masyarakat Jambi lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Sehingga sampah yang diproduksi di rumah pun menjadi lebih banyak.
"Terkait sampah rumah tangga, masa pandemi ini cukup berpengaruh besar. Sehingga masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Termasuk beli makanan dari luar, mengonsumsinya pun tetap di rumah," ujarnya.
*Pengelolaan Sampah Rumah Tangga*
Melihat ini, dirinya pun berharap kepada masyarakat Kota Jambi agar sebisa mungkin melakukan pemilahan sampah.
"Harapan kami masyarakat kita dapat memilah sampah, yakni sampah organik dan anorganik," katanya.
Dirinya mengungkapkan, dengan melakukan pemilahan sampah itu akan membuat volume TPA tidak bertambah.
"Selain itu juga sampah anorganik dapat menambah nilai ekonomis masyarakat kita. Seperti disetorkan ke Bank Sampah," ujarnya.
Begitu pun juga untuk sampah organik, dikatakan Ardi dapat dijadikan pupuk kompos.
"Mengenai sampah organik, dibeberapa TPS kita sudah ada alat komposer, yakni mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos. Jadi masyarakat sekitar dapat menyerahkan sampah organiknya untuk dijadikan kompos," ucapnya.
Sementara itu ia juga mengatakan, TPA Talang Gulo yang menggunakan Sanitary Landfill telah dapat mengolah sampah menjadi gas metan.
Dikatakan Ardi gas tersebut saat ini sudah dapat dirasakan masyarakat sekitar TPA Talang Gulo.
"Ada sebanyak 140 KK sudah kita alirkan gas metan dari TPA. Itu sudah bisa langsung digunakan warga," paparnya.
Diharapkannya ada banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan manfaat gas metan dari TPA Talang Gulo tersebut.(Tribunjambi.com/Widyoko)
• Diduga Tercampur Sampah Medis, Tumpukan di Belakang RSUD Ahmad Ripin Berhari-hari Belum Diangkut
Baca juga: Greysia Polii Sempat Ganti Raket di Tengah Pertandingan, Simak Fakta Kemenangan Greysia/Apriyani
Baca juga: 3 Spesialis Pembobol Kotak Amal Masjid di Kota Jambi Ditangkap Setelah Menggasak Uang Rp 8 Juta