Pesawat Boeing B-29 Superfortress 'Malaikat Maut' Perang Dunia II Bawa Bom di Hiroshima Nagasaki
Boeing B-29 Superfortress merupakan pesawat pengebom berat pengintai (reconnaissance aircraft) sayap rendah (low wing) dengan 4 mesin.
PADA 6 dan 9 Agustus 1945, unit 509th Composite Group dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat bertugas menjalankan operasi senjata nuklir.
Pesawat Boeing B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir dari Tinian di Kepulauan Mariana terbang di atas langit Jepang.
Sedikitnya enam pesawat dari unit itu terbang membawa bom atom.
Pesawat ini pada zaman itu sangat canggih dan dianggap malaikat maut, karena mengangkut bom berkapasitas sangat besar.
Boeing B-29 Superfortress merupakan pesawat pengebom berat pengintai (reconnaissance aircraft) sayap rendah (low wing) dengan 4 mesin.
+ Pesawat ini digunakan United States Army Air Forces dalam Perang Dunia II, dan oleh militer di negara lain setelah itu.
Nama "Superfortress" berasal dari model pendahulunya B-17 Flying Fortress.
B-29 Boeing Model 345 merupakan satu di antara pesawat terbesar yang berdinas selama PD II.
Pesawat ini merupakan pesawat pengebom paling canggih pada masanya.
Pesawat ini digunakan dalam pengeboman atas Kekaisaran Jepang dalam bulan terakhir PD II.
+ Pesawat yang dinamai Enola Gay membawa bom atom yang dijatuhkan dan menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.
Ketahanan tinggi
B-29 tetap berdinas lama setelah perang selesai.
Dari saat purna tugasnya pada tahun 1960-an, sekitar 3.900 pesawat telah dibangun.
Enola Gay