Jembatan di Sabak Timur Memprihatinkan
Kondisi 3 Jembatan di Desa Alang Alang Tanjab Timur Memprihatinkan, Padahal Dibutuhkan Warga Pesisir
Berita Tanjab Timur - Infrastruktur jembatan penghubung bagi warga pesisir sangatlah menjadi tumpuan dan urat nadi
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rahimin
Kondisi 3 Jembatan di Desa Alang Alang Tanjab Timur Memprihatinkan, Padahal Sangat Dibutuhkan Warga Pesisir
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Tiga jembatan di Desa Alang Alang Kecamatan Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur butuh perbaikan. Bahkan, terdapat satu jembatan utama sudah terputus karena usia.
Infrastruktur jembatan penghubung bagi warga pesisir sangatlah menjadi tumpuan dan urat nadi. Namun, jembatan yang kebanyakan terbuat dari kayu tersebut kondisinya cukup memprihatinkan.
Seperti yang terjadi di Desa Alang Alang Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Di desa tersebut terdapat tiga jembatan dalam kondisi reot dan satu jembatan lagi sudah terputus oleh termakan usia.
Tepatnya di Parit Satu. Di mana, jembatan penghubung antara Parit Satu, Dua dan Tiga tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Selain terbuat dari kayu dan tongkat pohon pinang seadanya jembatan tersebut hanya dapat dilalui untuk pejalan kaki saja.
"Sudah 10 tahun lebih kondisinya sepertinya ini, dan sudah beberapa kali dilakukan perbaikan oleh masyarakat dan terakhir pada awal tahun lalu sempat putus akibat ambruk, " ujar Hamzah warga sekitar.
Menurutnya, jembatan ini sangat vital keberadaannya selain digunakan sebagai penyeberangan masyarakat, juga sebagai jalur untuk anak anak bersekolah dan warga menuju masjid.
"Jika jembatan ini roboh lagi, maka warga harus memutar lagi mencari jembatan satunya yang cukup jauh," katanya.
Senada dikatakan Jufri Desa warga Alang Alang, sejak jembatan ini berdiri belum pernah dilakukan perbaikan skala besar hanya sebatas perbaikan tambal sulam oleh warga.
"Kalau rusak bolong, ataupun tiang lapuk. Maka warga sekitar bahu membahu untuk memperbaiki dengan kemampuan yang terbatas," ujarnya.
"Sudah lama jembatan ini tidak lagi diperbolehkan sepeda motor melintas, karena kondisinya memang sudah rawan dan rapuh," sambungnya.
Warga berharap, pemerintah dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi jembatan penghubung yang ada di Desa mereka. Mengingat upaya perbaikan secara swadaya oleh warga tidak efektif dan membutuhkan perbaikan besar. (Tribunjambi/abdullah usman)
• Hotel Grand Malioboro Jadi Tempat Isolasi Mandiri, Bob Bee: Gubernur Jambi Sudah Setuju
Baca juga: Sosok Hasip Kalamuddin Syam di Mata Masyarakat Desa Matagual, Dikenal Sangat Disegani Warga
Baca juga: Kasus Proyek Jembatan Fiktif: Mantan Pj Kades Seponjen Ditahan Kejari Muarojambi