Kopassus

DERETAN Kisah Lucu Kopassus, Mulai dari Cerita Baret Merah yang Takut Pelatihnya Ketimbang Setan

Cerita ini berkisah tentang naik pesawat dan landing atau mendarat. Ada pula seorang prajurit yang begitu bahagia saat bisa merasakan pesawat landing

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Youtube
Ilustrasi Pelatih Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Bagi masyarakat Indonesia, satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kehebatannya sudah tak diragukan lagi.

Namun dibalik itu semua, ada kisah menarik dan lucu dari kepolosan dari prajurit kebanggan TNI AD ini.

Tribunjambi.com yang mengutip cerita lucu ini dari garudamiliter.blogspot yang diposting 23 April 2015 lalu.

Enaknya Landing

Cerita ini berkisah tentang naik pesawat dan landing atau mendarat.

Ada pula seorang prajurit yang begitu bahagia saat bisa merasakan pesawat landing.

Kisah ini pun dituturkan Pelda Sumardi alias Mardi Rambo.

Dia seorang prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan zeni demolisi.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (Ilustrasi)

Mardi Rambo ini dikeahui sudah 14 kali diturunkan di medan operasi.

Sebuah rekor karena biasanya rata-rata prajurit Kopassus yang merasakan turun empat kali di medan operasi.

Nah, suatu hari Pelda Sumardi pun ditugaskan ke Bosnia yang saat itu sedang mengalami konflik berdarah.

Buat orang lain, ditugaskan ke Bosnia ibarat menjadi mimpi buruk.

Namun buat Pelda Sumardi ibarat mendapat durian runtuh.

"Sueeneng sekali ke Bosnia. Pesawat itu take off kemudian landing. Ternyata landing itu wueenaak sekali," ujar Pelda Sumardi.

Apa istimewanya landing?

Bukankah pesawat yang take off pasti landing?

Tunggu dulu, itu cuma berlaku untuk orang sipil.

Rupanya selama ini Pelda Sumardi hanya merasakan pesawat lepas landas saja.

Begitu pesawat di udara, dia selalu 'dibuang' alias diterjunkan dengan pesawat.

Pantas saja, pengalamannya 14 kali turun ke medan operasi.

Karena itu Mardi Rambo bahagia karena merasakan pesawat landing untuk pertama kali.

Baca juga: AKSI Kopassus Bareng Pendekar Banten Lawan Musuh yang Pakai Ilmu Hitam Dalam Misi Pembebasan Sandera

Baca juga: Ujian di Cilacap Disebut Jadi Neraka Dalam Penerimaan Prajurit Kopassus Untuk Terima Baret Merah

Baca juga: Perang Sengit di Misi Saparua 1999, Kopassus, Denjaka serta Paskhas Berjuang dari Hujan Peluru Musuh

Gagal, tidur di kandang sapi

Di medan tugas, prajurit Kopassus harus berhasil. Jika tidak berprestasi, mereka akan ditarik pulang dan dilatih lagi.

Bahkan jika gagal lagi ada bonus spesial untuk mereka.

Pelda Suwito, salah seorang prajurit Kopassus yang berpengalaman menceritakan bagaimana kerasnya dulu para pelatih mendidik mereka.

"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.

Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.

Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.

"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalo gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.

Pohon habis gara-gara lempar pisau

Lempar pisau dan kampak menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki prajurit Kopassus.

Nah soal ini ada mahaguru lempar pisau yang sangat ditakuti di Pusdikpassus Batujajar, Kapten Encun.

Tiada hari tanpa berlatih. Bahkan waktu istirahat pun dipakai Encun untuk latihan melempar pisau.

Kopassus Melempar Pisau
Kopassus Melempar Pisau (Kolase/Batalyon-32 Grup-3 Kopassus)

Maka para prajurit Kopassus pun bergurau.

"Gara-gara Encun latihan, pohon randu di Pusdikpassus tidak ada yang utuh. Semua habis dibabat untuk latihan lempar pisau," canda mereka.

Kapten Encun memang prajurit istimewa.

Dia mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kopassus bagian dapur.

Kini dia adalah pelatih spesialisasi tembak runduk alias sniper dan daki serbu.

Encun juga sudah menjadi pelatih Komando legendaris sejak tahun 1984.

Tak takut setan, lebih takut pelatih

Salah satu episode paling mengerikan yang harus dialami setiap prajurit Kopassus adalah pendidikan Komando.

Fisik dan mental mereka digojlok habis sampai level nol.

Materi latihan meliputi gunung, hutan, rawa dan laut.

Pelolosan dan Kamp Tawanan, salah satu materi latihan siswa Komando TNI yang paling berat
Pelolosan dan Kamp Tawanan, salah satu materi latihan siswa Komando TNI yang paling berat (Intisari)

Rasa lelah, lapar, stres ditambah para pelatih yang menggilas mereka tanpa ampun.

Karena itu para prajurit Kopassus mengaku tak sempat merasa takut pada setan jika harus melewati medan gelap gulita di tengah malam.

Mereka lebih takut pada para pelatih yang tak kenal ampun.

"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," ini jadi semacam semboyan mereka.

Namun tentu tak ada niat buruk dari para pelatih ini selain mendidik para prajurit agar menjadi pasukan komando tangguh berotot kawat dan mental sekeras batu.

Baca juga: Rudi yang Terlantar di Simpang Pauh Ternyata Memang Ditelantarkan Ayah Kandungnya

Baca juga: AKSI Kopassus Bareng Pendekar Banten Lawan Musuh yang Pakai Ilmu Hitam Dalam Misi Pembebasan Sandera

Baca juga: Kegiatan Ekonomi Yang Memanfaatkan Sumber Daya Alam

(Tribunjambi.com)

Berita lainnya seputar Kopassus

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved