Ini 5 Penyebab Parahnya Banjir di Eropa, Ribuan Orang Hilang

Eropa porak-poranda diterjang banjir besar, ribuan orang dilaporkan hilang dan 183 orang tewas.

Editor: Teguh Suprayitno
AP PHOTO/DAVID YOUNG
Hujan deras menyebabkan tanah longsor dan banjir di bagian barat Jerman, puing-puing rumah yang runtuh terlihat di distrik Blessem, Erftstadt, Jerman, Jumat, 16 Juli 2021. 

IPCC juga mengatakan pemanasan global meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem.

3. Sungai-sungai kecil ikut meluap

Hujan deras yang turun, sungai Ahr secara dramatis meluap ke tepian pada malam sebelumnya, rumah-rumah yang rusak terlihat di sungai Ahr di Insul, Jerman barat, Kamis, 15 Juli 2021,
Hujan deras yang turun, sungai Ahr secara dramatis meluap ke tepian pada malam sebelumnya, rumah-rumah yang rusak terlihat di sungai Ahr di Insul, Jerman barat, Kamis, 15 Juli 2021, (AP PHOTO/MICHAEL PROBST)

Daerah yang paling parah terkena dampak adalah di dekat sungai kecil atau anak sungai tanpa penahan banjir.

"Sungai Rhine terbiasa dengan banjir dan kota-kota di sepanjang itu sudah membangun penahan, tidak seperti kota-kota dan desa-desa di sepanjang sungai-sungai kecil di kawasan itu," kata Armin Laschet, kepala wilayah Rhine-Westphalia Utara yang dilanda banjir Jerman.

"Ketika sungai lebih lambat dan lebih lebar, air tidak naik lebih cepat dan ada lebih banyak waktu untuk bersiap," kata ahli hidrologi Kai Schroeter.

4. Kurangnya kesadaran

Pemerintah setempat mendapat kecaman di Jerman karena tidak segera mengevakuasi warga. 

"Peramal cuaca... mengeluarkan peringatan, tetapi tidak ditanggapi serius dan persiapannya tidak memadai," kata Hannah Cloke, profesor hidrologi di Universitas Reading Inggris.

Beberapa warga juga sama sekali tidak menyadari risiko banjir hebat seperti itu. Puluhan orang ditemukan tewas di ruang bawah tanah mereka.

"Beberapa korban meremehkan bahaya dan tidak mengikuti dua aturan dasar saat hujan deras."

"Pertama, hindari ruang bawah tanah yang dimasuki air. Kedua, segera matikan listrik," urai Armin Schuster yang mengepalai BBK, lembaga negara dalam bencana alam, kepada harian Bild.

5. Perencanaan kota

Beberapa ahli juga menyebut penyebab banjir Eropa adalah perencanaan kota yang buruk, dan meningkatnya jumlah bangunan di jantung kawasan industri padat penduduk.

Daerah yang terkena dampak diguyur hujan sangat deras dalam beberapa minggu terakhir, membuat tanah jenuh dan tidak mampu menyerap kelebihan air.

Ketika tanah ditutupi dengan bahan buatan manusia seperti beton, tanah kurang mampu menyerap air sehingga meningkatkan risiko banjir.

"Urbanisasi... memainkan peran. Akankah jumlah korban setinggi 40 tahun yang lalu?" tanya Jouzel.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved