Pengamat Ekonomi: Dampak PPKM di Jambi, Pemda Harus Beri Bantuan Hingga Solusi ke Pelaku Usaha
“Pemerintah daerah harus bisa mendata pelaku usaha, untuk berikan subsidi atau bantuan langsung. Agar membantu mereka bertahan selama PPKM Mikro ini,
Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Penerapan PPKM Mikro di Jambi sangat berdampak bagi pelaku usaha terutama pelaku usaha mikro di Jambi. Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat ekonomi, Pantun Bukit dan Akademisi Ekonomi Jambi Rafidah di Jambi, Kamis (15/7/2021).
Dikatakannya, PPKM Mikro yang telah diberlakukan sangat berpengaruh signifikan pada omzet pelaku usaha terutama pelaku usaha mikro sektor informal seperti pedagang kaki lima.
Dalam keadaan seperti ini, pemerintah daerah bisa memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada pelaku usaha mikro.
“Pemerintah daerah harus bisa mendata pelaku usaha, untuk berikan subsidi atau bantuan langsung. Agar membantu mereka bertahan selama PPKM Mikro ini, takutnya modal yang mereka miliki habis untuk berjualan lagi, dan takutnya terlilit hutang,” ujarnya.
“Harusnya ada database pelaku usaha mikro, baik pada bidang usaha makanan atau non makanan. Harus ada klasifikasinya mana yang urgent dibantu mana yang sekiranya bisa bertahan dalam kondisi ini,” tambahnya.
Lanjutnya, data pelaku usaha mikro harusnya sudah ada, agar saat subsidi atau bantuan diberikan tepat sasaran.
“Jadi pemerintah harus andil juga, jika diberikan bantuan subsidi harus tepat sasaran diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk strategi pelaku usaha mikro selama PPKM Mikro bisa beralih usaha atau berinovasi.
“Jika menjual makanan basah yang tidak tahan lama, dan tidak bisa dijual sampai malam bisa beralih menjual makanan kering yang lebih tahan lama jika tidak habis,” katanya.
“Atau pedagang makanan bisa menjual secara online melalui sosial media sehingga membuat makanan sesuai pesanan,” tambahnya.
Lanjutnya, Strategi lainnya bisa memanfaatkan atau memasarkan menjual secara digital atau online, namun saat ini menjual secara online lebih kompetetif.
“Ya dalam dunia digitalisasi ini harus lebih kreatif, lebih menarik,” ucapnya.
Akademisi Ekonomi Jambi Rafidah, selaku Dosen dan Wakil Dekan Bagian Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi mengatakan, Pemberlakuan PPKM Mikro ini entu sangat mempengaruhi perekonomian Jambi.
“Akibat waktu yg dibatasi dalam transaksi jual-beli pada masyarakat, tentu berimbas pada omzet penjualan dan pendapatan yang mereka dapatkan,” ujarnya.
Menurut Rafidah, dalam keadaan seperti ini tentu harus disikapi oleh pelaku usaha untuk meningkatkan softskill mreka dalam memanfaatkan dan menerapkan digitisasi pada kegiatan usahanya.