Sempat Jadi PNS Kemudian Berhenti, Kini Indra Suardi Dipercaya Sediakan Sapi Kurban Presiden
Indra merupakan seorang peternak di Kota Jambi yang dipercayakan menyediakan sapi kurban dari Presiden RI, Joko Widodo yang disumbangkan untuk Provins
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Akhir-akhir ini, nama Indra Suardi, kerap terlihat di beberapa media massa lokal Jambi.
Indra merupakan seorang peternak di Kota Jambi yang dipercayakan menyediakan sapi kurban dari Presiden RI, Joko Widodo yang disumbangkan untuk Provinsi Jambi pada perayaan Idul Adha 2021 kali ini.
Tidak tanggung-tanggung, sudah tujuh kali dia dipercaya oleh sekretariat negara untuk menyiapkan sapi kurban untuk pemimpin Indonesia tersebut.
Sapi bernama "Jarot", berjenis sapi semental disiapkannya. Beratnya pun mencapai sekitar 900 kilogram.
"Sapi yang kami beri nama Jarot ini kami datangkan dari Tulang Bawang, Provinsi Lampung, sekitar dua bulan lalu," ungkap Indra.
Setibanya di peternakannya yang berada di Jalan Ishak Ahmad, Mayang Mangurai, Alam Barajo, Kota Jambi, sapi itu dirawatnya dengan maksimal.
Diperlakukan berbeda, Jarot diberi susu mineral, madu, dan telur. Sehingga sehat dan tampak gemuk.
Sapi simental ini sudah dipastikan kesehatannya. Balai Penyelidikan Penyakit Hewan (BPPH) Bukit Tinggi sudah mengambil sampel feses dan darahnya untuk diperiksa di laboratorium. Hasilnya, Jarot dinyatakan sehat.
Mengenai harga, Jarot ditaksir senilai Rp 80 Juta. Namun, masih bisa berubah karena tawar-menawar dengan pihak dari Presiden RI Joko Widodo.
Tentu adalah kebanggaan bagi Indra, karena dapat menyediakan sapi untuk pemimpin Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Kepercayaan yang didapatkan Indra, boleh jadi hasil perjuangannya sebagai peternak selama 26 tahun.
"Kami bersyukur bisa dipercaya dari pihak sekretariat negara. Mungkin merasa puas dengan kinerja, dan pelayanan hewan kurban selama ini. Makanya setiap tahun dipercaya," katanya.
Siapa sangka? Sebelum membangun peternakan di Kota Jambi, ternyata Indra Suardi merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Dirinya bertugas di Dinas Peternakan, di Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Selama bertugas, berbagai kontradiksi dialaminya. Banyak hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Karena itu, pada tahun 1995 dia memilih berhenti sebagai PNS.
"Saya orangnya idealis, kerja itu apa adanya. Dua kali dua sama dengan empat. Tidak lima, atau enam. Saya juga disipilin," katanya.
Namun, selama bertugas di Dinas Peternakan, Indra sudah mulai berdagang hewan. Dia menerima permintaan hewan yang didatangkannya dari luar Kota Jambi, dan langsung dikirim ke pihak yang memesan.
"Jadi, saya sudah merintis. Misalkan melayani orang dari Kuala Tungkal, minta cari 8 ekor, saya bantu carikan," ucapnya.