Penanganan Covid 19
Ini Cara Kerja Terapi Plasma Konvalesen yang Nantinya Diberikan Pada Pasien Covid-19 yang Dirawat
Apa itu donor plasma konvalesen yang disebut menjadi salah satu cara untuk bisa menangani pasien Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - Tengah jadi perbincangan soal donor plasma konvalesen saat ini.
Apa itu donor plasma konvalesen yang disebut menjadi salah satu cara untuk bisa menangani pasien Covid-19.
Tribunjambi.com mengutip dari Unit Donor Darah (UDD) Pusat PMI, donor plasma konvalesen ini merupakan metode pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19.
Darah plasma itu dapat diberikan sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat.
Disampaikan pula oleh Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto menyebutkan, plasma konvalesen ini telah dikenal lama sebagai salah satu metode terapi di berbagai kondisi.
"Terutama pada situasi-situasi pandemi, di mana ada penyakit baru, kita belum banyak mengenal, maka dilakukan (terapi) dengan cara plasma konvalesen," kata Tonang saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (11/7/2021).
Tonang juga menyebut, terapi plasma konvalesen ini tengah berpijak pada pemahaman seorang penyitas setelah sembuh akan membentuk antibodi di tubuhnya.
Lanjutnya, ia menyebut antibodi ini akan disimpan di dalam plasma darah penyitas.
"Dari hal itu kita berusaha membantu, kalau ada orang yang sedang kena infeksi sementara orang tersebut belum punya antibodi, maka kita bantu dengan cara memberikan plasma dari orang yang sudah sembuh dari suatu infeksi," ungkap Tonang.
Cara Kerja

Cara kerja dari terapi plasma konvalesen ini sendiri diberikan dengan cara mengambil plasma darah yang mengandung antibodi dari donor.
Nantinya, donor plasma konvalesen ini akan ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan.
Dokter Tonang mengatakan, masyarakat pun diharuskan untuk memahami metode ini.
"Kalau dulu orang tahunya ada darah yang diberikan seorang donor kepada pasien."
"Sekarang pemahaman transfusi darah itu adalah transfusi produk darah," kata Tonang.
Produk darah ini bisa mencakup sel darah, maupun plasma darah.
"Dalam konsep transfusi darah sekarang ini, sudah memilih memberikan yang namanya komponen darah."
"Artinya, dari satu darah utuh, orang butuh plasmanya, maka yang diberikan plasmanya saja," ujar Tonang.
Demikian juga apabila ada yang membutuhkan trombosit, maka yang diberikan hanya trombositnya saja.
Atau misalkan saja ada yang membutuhkan sel darah merah, maka yang diberikan hanya sel darah merahnya saja.
"Khusus untuk yang Covid-19 ini, dimaksudkannya adalah memberikan antibodi."
"Kalau dalam kondisi biasa, transfusi plasma itu sebetulnya untuk memberikan faktor pembekuan darah," ujar Tonang.
Syarat Menjadi Pendonor
Sebelum menjadi donor plasma konvalesen, terdapat pula beberapa syarat yang harus diperhatikan para penyitas.
Berikut ini syarat menjadi pendonor plasma konvalesen:
- Sudah sembuh dari COVID-19,
- Sehat
- Bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh
- Memperlihatkan hasil RT PCR negative 1 kali
- Berat badan 55 kg
- Berusia 18-60 tahun
- Disarankan laki-laki
Lalu, bagaimana cara menjadi pendonor plasma konvalesen?
Masih dikutip Tribunjambi.com dari Unit Donor Darah (UDD) Pusat PMI, para penyitas yang telah memenuhi syarat, dapat menghubungi UDD PMI.
Petugas akan mengatur waktu untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel darah.
Jika pendonor memenuhi syarat, pengambilan donor plasma konvalesen akan dilakukan menggunakan metode apheresis.
(Tribunnews.com/Whiesa/Gilang Putranto)
Berita lainnya seputar donor plasma konvalesen
SUMBER: TRIBUNNEWS