Polda Jambi Catat 57 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan hingga Awal Juli 2021 & Data Daerah Rawan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sampai hari ini, jajaran Kepolisian Daerah Jambi mencatat 57 kasus kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun 2021. Ditreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Sigit Dani Sigit Dani Sutiyono menyampaikan kasus itu tercatat dari 448 titik panas yang terpantau selama ini.

"Sampai 2 Juli 2021, tercatat tiga kejadian (karhutla) yang ditangani penyidikannya dengan empat tersangka," katanya dalam webinar isu pencegahan karhutla Provinsi Jambi, Senin (5/7/2021).

Sigit menyebut, selain dari 57 kasus yang dilaporkan empat di antaranya masuk proses penyidikan, sementara 53 lainnya masih dalam proses penyelidikan.

Kasus tersebut diketahui berdasarkan laporan masyarakat 31 kasus, asap digital 15 kasus, petugas 9 kasus, dan patroli udara 2 kasus. Sementara itu, luas lahan yang terbakar tercatat sekitar 111,99 hektare, yang tersebar di Kabupaten Muarojambi 28,7 hektare, Tanjung Jabung Timur 26,184 hektare, Tebo 22,75 hektare, Tanjung Jabung Barat 14,19 hektare, Batanghari 8,67 hektare, Bungo 4 hektare, Sarolangun 1,5 hektare, Kota Jambi dan Kerinci masing-masing 0,5 hektare.

"Upaya pencegahan cukup berhasil, sehingga penegakan hukum sebagai hilir tidak terlalu banyak terhadap penindakan karhutla," jelasnya.

Polda Jambi juga sudah memetakan sejumlah titik yang rawan karhutla. Di antaranya Kabupaten Muarojambi, seperti Kumpeh, Londerang, Tahura, Petaling; Tanjung Jabung Timur di Kecamatan Sadu, Tanjung Jabung Barat di Taman Nasional Bukit Tigapuluh; Kabupaten Batanghari di Medak dan sekitar PT Reki; juga Kabupaten Tebo di sekitaran TNBT.

Konsepsi Integrasi Unsur Pemerintah bersama komponen lainnya mengacu kepada peran dan fungsi masing-masing menjadi penting, sehingga upaya mendukung pencegahan karhutla dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Baca berita terkait, klik karhutla
- 

Baca juga: Tinggal Dua Desa Ini di Provinsi Jambi Belum Teraliri Listrik PLN