Dokter dari Amerika Sebut Susu Beruang tidak Memiliki Peran dalam Pengobatan Covid
Dalam unggahan Twitternya dalam bahasa Indonesia, ia menegaskan susu beruang dan Ivermectin bukanlah obat Covid-19
TRIBUJAMBI.COM - Susu beruang menjadi perhatian di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Hal tersebut menjadi sorotan dari seorang dokter dari Amerika Serikat yang melihat fenomena warga Indonesia berebutan membeli susu.
Dr Faheem Younus, seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat.
Dalam unggahan Twitternya dalam bahasa Indonesia, ia menegaskan susu beruang dan Ivermectin bukanlah obat Covid-19
Baca juga: Nonton Racket Boys Sub Indo Episode 11: Hae Kang dan Tim Terancam Tidak Bisa Latihan di Gimnasium
Baca juga: Sempat Terjerat Kasus Perusakan Hutan, AHY Pilih Syamsu Rizal Kembali Jadi Ketua DPC Demokrat Tebo
Baca juga: Warga Afganistan Ternyata Dalang Pembunuhan Pedagang Emas, Diduga Punya Hubungan dengan Istri Korban
"My Indonesian Friends
This milk, or vitamins or ivermectin has no role in COVID treatment.
Susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," tulis dr Faheem yang dikutip pada Senin (5/7/2021).
Ia menjelaskan, agar aman dari wabah Covid-19 ini, hal yang bisa dilakukan adalah memakai masker KN95, menghindari berjabat tangan, menghindari pertemuan dalam ruangan.
"Jika Anda harus hadir, buka jendela, cuci tangan dan kurangi durasi paparan serta segera lakukan vaksinasi," pesan dr.Faheem.
Hal yang sama juga diungkap oleh pakar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.
Susu tidak bisa mengobati Covid-19.
"Saya geleng-geleng lihat video orang rebutan beli susu. Bersikaplah dewasa dan jangan suka menimbun sesuatu. Itu sama sekali tidak perlu. Kandungan protein kan tidak hanya susu. Ada daging atau telur. Anda bisa baca itu di buku-buku tentang nutrisi atau Google. Terima kasih," kata dia, Senin (5/7/2021).
Pakar gizi dan pendiri Remanlay Institute Tan Shot Yen menilai, hal yang dapat mencegah penularan Covid-19 adalah penerapan protokol kesehatan 3M yang ketat dan displin serta makan-makanan sehat dan bergizi seimbang.
Studi terbaru menunjukan bahwa susu tidak memiliki hubungan dengan risiko terinfeksi virus corona, terkecuali ASI.
"Susu evaporasi, UHT, susu cair sejenis, semuanya sama.Tidak ada studi ilmiah yang menghubungkan konsumsi susu dan pencegahan penularan COVID. Satu-satunya pencegahan adalah protokol kesehatan ketat," ujar dr.Tan saat dikonfirmasi, Minggu (4/7/2021).
Sumber : TRIBUNNEWS