Tribun Wiki
Mengenang Gempa Kerinci 1995, Sudah 26 Tahun Berlalu Namun Warga Masih Trauma
Namun hingga kini masih menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat, terlebih bagi mereka yang menjadi korban bencana alam tersebut. Bahkan rasa trauma
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - 26 tahun lalu menjadi hari yang bersejarah bagi masyarakat di Kabupaten Kerinci. Gempa besar meluluhlantakkan kabupaten dengan alam yang eksotis tersebut. Gempa Kerinci 1995.
Hari itu Sabtu dini hari. 7 Oktober 1995, sekira pukul 1.00 Wib, saat warga mulai tertidur lelap, sekepal tanah dari surga itu bergoncang. Gempa berkekuatan 7 SR itu merobohkan banyak bangunan.
Namun hingga kini masih menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat, terlebih bagi mereka yang menjadi korban bencana alam tersebut. Bahkan rasa trauma masih dirasakan warga korban gempa berkekuatan 7 skala richter itu.
Hal itu diakui Nisra warga Desa Koto Iman, Kecamatan Tanco. Perempuan 47 tahun ini mengenang peristiwa bencana tersebut.
Ia menyebutkan, saat kejadian rumah yang ditempatinya mengalami kerusakan parah. Dinding rumah runtuh, beruntung dirinya selamat dari bencana tersebut.
"Saat kejadian saya sedang tertidur lelap. Saya terbangun karena tempat tidur saya punuh reruntuhan rumah, beruntung saya selamat," ungkapnya.
Setelah terbangun, dirinya langsung bergegas keluar rumah. Setelah sampai di halaman rumah gempa susulan terjadi lagi.
"Gempa kedua baru saya merasakan goncangan, cukup kuat dan saya takut," tuturnya.
Bahkan sampai saat ini dirinya masih merasa takut. Ketika terjadi goncangan sedikit saja dirinya langsung lari keluar rumah.
Hal yang hampir sama dialami Rifudin (63). Saat gempa yang terjadi dini hari itu, rumahnya hancur dan dirinya mengalami luka-luka karena tertimpa bangunan.
"Rumah saya saat itu habis semua tinggal pondasi. Sekarang ini setiap ada goncangan saya merasa takut dan lari keluar rumah," ucapnya.
Kepala BPBD Kerinci, Darifus mengharapkan masyarakat selalu waspada terhadap terjadinya bencana seperti halnya gempa. Dirinya tidak mengetahui kapan terjadi gempa namun yang perlu disikapi oleh masyarakat adalah untuk selalu waspada.
"Kita harus mengingat, gempa kapan terjadi kita tidak penah tahu. Kesiap siagaan masyarakat untuk selalu dilakukan," kata Darifus.
Baca juga: Ayu Ting Ting Teror Rossa dengan DM, Pengen Diajak Ketemu Artis Korea Idolanya
Baca juga: Penampakan Gary Iskak Terkini Usai Diisukan Meninggal Dunia, Sang Aktor Terlihat Kurus Kering
Baca juga: Nagita Slavina Hamil, Raffi Ahmad Larang Sang Istri Nyetir Mobil, Padahal Hanya Keliling Komplek
84 Orang Meninggal Dunia
Pada Tahun 1995 silam, Kabupaten Kerinci pernah digoncang gempa dahsyat. Gempa berkekuatan 7 SR itu menyebabkan 84 orang tewas, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan. Tak hanya itu, banyak bangunan yang rusak.
Tercatat ada 7.137 bangunan, mulai dari rumah, sarana transportasi, sarana irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan mengalami kerusakan.
Satu di antara bangunan yang rusak kena Gempa Kerinci 1995 itu adalah Masjid Nurul Iman di Desa Koto Iman, Kecamatan Tanco. Masjid tersebut kini dijadikan monumen gempa bumi.
Meski mengalami kerusakan berupa dinding-dinding yang retak, bangunan tersebut masih kokoh karena masjid tersebut telah dibuat lagi pondasi untuk menyanggah bangunan masjid.
Di sana, masih tersimpan dokumentasi berupa foto pasca-gempa terjadi. Foto-foto itu dipajang di dalam masjid tersebut.
Tampak foto Presiden Soeharto berkunjung ke Kerinci meninjau penanganan Gempa Kerinci 1995. Adapula foto Menteri Penerangan Harmoko dan warga-warga di pengungsian. Juga terdapat foto bangunan rumah yang roboh akibat gempa.
Di halaman masjid ada tugu atau prasasti untuk mengenang Gempa Kerinci 1995 tersebut. Monumen itu memuat sejumlah data. Gempa berpusat di sebuah desa di tepi Danau Kerinci.
Samsir tokoh masyarakat setempat mengatakan, bahwa tanah bangunan masjid bekas gempa itu merupakan tanah hibah. Dihibahkan oleh warga untuk pembangunan Masjid.
"Kami anak cucu yang menghibahkan tanah tersebut berharap agar mesjid ini tetap bisa dimanfaatkan untuk kepentingan beragama," sebutnya.
Makanya lanjutnya, saat ini masjid tersebut masih dipakai untuk shalat berjemaah termasuk dijadikan tempat pertemuan nenek mamak dan pengajian ibu-ibu.
Baca juga: NASIB Nazaruddin yang Dulu Dipercaya Jadi Bendahara Umum Demokrat, Kini Bangun Masjid usai Dipenjara
Baca juga: Pemeran Elsa Ikatan Cinta Pakai Baju Batik, Glenca Chysara Sampaikan Pesan Tentang Warna Kulit
Baca juga: Ayu Ting Ting Teror Rossa dengan DM, Pengen Diajak Ketemu Artis Korea Idolanya