WIKIJAMBI
Sejarah Berdirinya RS Bhayangkara pada Tahun 1964 Berawal dari Klinik Polri
Berita Jambi-Tahukah Tribuners bagaimana sejarah rumah sakit tersebut? Berikut sejarah Rumah Sakit Bhayangkara sebagaimana dilansir dari..
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rumah Sakit Bhayangkara merupakan satu di antara rumah sakit yang ada di Kota Jambi. Rumah sakit ini beralamat di Jalan Raden Mattaher nomor 3, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, Jambi (36361).
Tapi, tahukah Tribuners bagaimana sejarah rumah sakit tersebut? Berikut sejarah Rumah Sakit Bhayangkara sebagaimana dilansir dari situs resminya.
Cikal bakal dibangunnya rumah sakit itu berawal dari klinik Polri yang dipimpin oleh Mayor Polisi Dr Hendro YS yang bertempat di kantor Komisariat yang beralamat di Jalan Untung Suropati nomor 3 Jambi.
Waktu itu tahun 1964, dan dari klinik Polri itulah yang belakangan terus berkembang hingga menjadi sebuah rumah sakit.
Pada tahun 1965, Klinik Polri berubah menjadi Balai pengobatan yang masih dipimpin oleh Mayor Polisi Dr Hendro YS yang bertempat di bekas Dodik 005 Jambi.
Tempat itu sekarang digunakan untuk kantor Polsekta Jambi Selatan.
Selama sekitar tiga tahun setelahnya, yaitu pada 1968-1971, Balai Pengobatan pindah kembali ke Jalan Untung Suropati nomor 3 Jambi. Saat itu masih dipimpin oleh Mayor Polisi dr Hendro YS sebagai Kasi Kesjas, dan Wakilnya Mayor Polisi dr Fuad Ahmad, dan bagian klinik dr Robby Tardianto.
Tahun 1972, bagian klinik digantikan oleh Letnan Dua Polisi dr Amas Hutagalung.
Tahun selanjutnya, 1973, posisi Kasi Kesjas dipercayakan pada Letkol Polisi dr Fuad Ahmad, yang memimpin Balai Pengobatan.
Setelah beberapa tahun beroperasi, barulah pada 1976 klinik bersalin dibuka. Balai pengobatan dipimpin oleh Kapten Polisi dr Amas Hutagalung sebagai Kasi Kesjas.
Pada 9 Mei 1977, tempat perawatan sementara (TPS) dibuka. Ada 20 tempat tidur yang disiapkan. Kapasitas itu didukung dengan peralatan yang masih sangat minim.
Tahun 1984, tepatnya pada 24 Desember, kamar operasi dibuka.
Barulan, pada 22 Juni 1989, tempat perawatan sementara ditetapkan menjadi Rumah Sakit tingkat IV dengan kapasitas dengan tempat tidur 30 (tiga puluh) unit dengan Skep Kapolri No. Pol : Skep / 262 / VI / 1989 dipimpin oleh dr Amas Hutagalung sebagai Kasi Kesjas dan merangkap jabatan sebagai Kepala Rumah Sakit
Dari tahun ke tahun, jabatan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara terus berganti. Setelah kepemimpinan dr Amas Hutahalung pada 1989-1998, dr Syafrizal dipercaya memimpin pada 1998-1999.
Tahun 2000-2002 rumah sakit dipimpin dr Hascaryatmo yang kemudian dilanjutkan dr Yusuf Mawadi pada 2002-2005.