Lawan Covid 19

Sebaran Pasien Meninggal Akibat Covid-19: Jambi 4 orang, Jawa Barat 65 Orang, Jawa Tengah 180 Orang

Lima daerah yang hari ini jumlah meninggal terbanyak adalah Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
ist
Ilustrasi. Petugas kesehatan dan seorang perempuan tanpa APD gotong jenazah Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia semakin banyak, dan terus terjadi tiap hari.

Korban meninggal dunia pada Kamis 1 Juli 2021 sebanyak 504 orang, tersebar di 29 Provinsi di Indonesia.

Data yang diperoleh Tribun, paling banyak pasien meninggal dunia berada di Jawa Tengah yakni 180 orang.

Sementara jumlah yang meninggal dengan disertai Covid-19 di Jambi sebanyak 4 orang.

Lima daerah yang hari ini mengkonfirmasi jumlah meninggal terbanyak adalah Jawa Tengah, disusul Jawa Timur 74 orang, Jawa Barat 65 orang, DKI Jakarta 46 orang, dan DI Yogyakarta 37 orang.

Ada lima provinsi yang hari ini nol jumlah korban meninggal dunia, yakni di Maluku, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua, dan Sulawesi Barat.

Secara nasional, dengan penambahan 504 orang meninggal dunia yang diumumkan 1 Juli ini, maka total pasien Covid-19 meninggal sebanyak 58.995 orang.

Sementara jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jambi telah mencapai 265 orang.

Baca juga: Update Harian Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 24 Ribu Lebih Kasus

Perkembangan Covid-19 di Jambi

Data yang diperoleh dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, pada 1 Juli ini ada penambahan 101 orang yang terkonfirmasi positif.

Sementara jumlah pasien Covid-19 yang sembuh pada hari yang sama sebanyak 209 orang, dan meninggal duia 4 orang.

Sejak awal hingga 1 Juli, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jambi sudah 12.962 orang.

Sementara jumlah yang sembuh sebanyak 11.278 orang, dan yang meninggal dunia 265 orang.

Bogor Krisis Nakes

Sementara di Kota Bogor, Jawa Barat, ratusan orang tenaga kesehatan di sana terpapar Covid-19.

Dinas Kesehatan setempat mencatat, sebanyak 367 nakes yang bekerja di sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit harus isolasi.

Kondisi ini telah membuat Kota Bogor dalam situasi krisis tenaga kesehatan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, sudah banyak langkah yang diambil Pemkot Bogor mengatasi kasus Covid-19 yang dalam tren meningkat dalam beberapa pekan belakangan ini.

Tapi, ucap Bima Arya, hal itu tidak ada artinya bila banyak nakes yang bertumbangan.

"Tempat tidur dan fasilitas isolasi ditambah tapi dokter dan perawatnya tidak ada, untuk apa," kata Bima, Kamis (1/7/2021).

Ia mengungkapkan banyaknya perawat yang positif Covid-19 tidak cuma memengaruhi pelayanan, juga target vaksinasi di Kota Bogor.

Baca juga: Masker Dua Lapis Efektif Memproteksi Diri dari Penularan Covid-19

Informasi Terkait Covid-19 Bisa Disimak Di Sini

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved