Lawan Covid 19
Ada 1.531 Orang di Jambi Sedang Berjuang Sembuh dari Covid-19, Selama Juni Jumlah Kasus Naik Drastis
Sebanyak 1.531 orang di Jambi kini sedang berusaha sembuh dari Covid-19. Selama bulan ini, yakni 1-30 Juni, ada tambahan 3.076 orang positif covid
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebanyak 1.531 orang di Jambi kini sedang berusaha sembuh dari Covid-19.
Data terbaru yang dikeluarkan pemerintah, pada 30 Juni ada 107 orang tambahan terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jambi.
Jumlah ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya, yakni ada tambahan 123 kasus.
Selama bulan ini, yakni 1-30 Juni, ada tambahan 3.076 orang yang terkonfirmasi positif.
Sementara jumlah yang sembuh, pada 30 Juni ini sebanyak 99 orang.
Jumlah ini lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai jumlah sembuh sebanyak 160 orang.
Total selama Juni ini, ada 2.994 orang yang dinyatakan sembuh, terdiri dari yang terkonfirmasi positif di Mei dan Juni.
Sementara yang meninggal dunia pada bulan Juni ini totalnya sebanyak 76 orang.
Secara komulatif, sejaka awal kasus hingga akhir Juni, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jambi mencapai 12.861 orang.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Indonesia Hari Ini 30 Juni 2021 Bertambah 21 Ribu Lebih Kasus, Sembuh 10 Ribu
Sementara jumlah yang sembuh sebanyak 11.069 orang, dan yang meninggal dunia 261 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 1.531 orang yang kini sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19 di Provinsi Jambi.
Saat ini pemerintah mengambil kebijakan pasien Covid-19 tanpa gejala dan yang bergejala ringan agar melakukan perawatan isolasi mandiri.
Kebijakan ini diambil di tengah melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 .
Tujuannya mengurangi beban rumah sakit yang diprioritaskan merawat pasien bergejala sedang dan berat yang perlu perawatan intensif.
Dokter Andi Khomeini Takdir SpPD (K-Psi), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Penyakit Dalam RSDC Wisma Atlet, menyebutkan saat ini tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet sudah kelelahan akibat banyaknya pasien yang mesti ditangani.
“Perlu rencana mitigasi untuk menjaga masyarakat tidak jatuh sakit," ungkapnya.
Apabila masyarakat tidak sakit, kapasitas rumah sakit tidak akan penuh.
"Sehingga tenaga kesehatan tidak kelelahan merawat pasien,” terangnya dalam Dialog Produktif yang diadakan KPCPEN, disiarkan FMB9IDIKP, Selasa (29/6/2021).
Andi mengajak masyarakat tidak fokus menyalahkan adanya varian Covid-19, tapi perlu fokus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
Saat masyarakat mulai disiplin, ia meyakini pandemi bisa terkendali.
Terkait isolasi mandiri, dr Andi memberitahukan kiat-kiat isolasi mandiri yang benar, agar kesehatan cepat pulih.
Ia menjelaskan saat melakukan isolasi mandiri di rumah, pertama-tama pasien harus memakai masker.
Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka.
Andi juga menekankan pasien yang menjalani isolasi mandiri menjaga makanan dengan gizi seimbang.
“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.
Sebisa mungkin, lanjut dr Andi, bagi pasien yang isolasi mandiri agar tidak mendiagnosis diri sendiri.
Kalau memungkinkan harus terus berkonsultasi dengan dokter.
Apabila ada gejala yang sangat semakin dirasa berat, perlu untuk menghubungi dokter. (*)
Baca juga: Masker Dua Lapis Efektif Memproteksi Diri dari Penularan Covid-19