Berita Bungo

Utamakan Pelangsir, SPBU Pal 3 Bungo Tuai Protes Ramai Sopir Minta Ditindak Tegas

Berita Bungo-Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24-372.44 Pal 3 Muara Bungo diduga menjadi salah satu SPBU penyuplai minyak untuk aktivitas

Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/muzakkir
Utamakan Pelangsir, SPBU Pal 3 Bungo ini tuai Protes, Sopir Minta ditindak Tegas 

TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24-372.44 Pal 3 Muara Bungo diduga menjadi salah satu SPBU penyuplai minyak untuk aktivitas PETI di Kabupaten Bungo.

Hal itu dibuktikan dengan tiada hentinya aktivitas pelangsir minyak. Puluhan mobil baik pribadi maupun truk mengantre hingga kejalan raya dan ini sangat menganggap pengguna jalan.

Dengan panjangnya antrean ini membuat masyarakat yang hendak mengisi minyak menjadi sulit. Mereka harus ngantre berjam-jam. Tak hanya itu, terkadang pengendara terpaksa mengisi BBM ketengan.

Andi salah satu sopir truk angkutan barang yang berhasil dijumpai mengaku jengkel dengan pelayangan di SPBU milik mantan anak Bupati Bungo itu.

Dia bercerita, untuk mendapatkan minyak disana, dia terpaksa mengantre hingga lebih dari 7 jam.

"Mobil langsiran solar yang kebanyakan Panther dan Kijang ini bisa melangsir sampai dua kali. Mereka saya lihat bermain. Palingan plat nomornya hanya satu kali dicatat pada saat mengisi pertama ," kata Andi.

Pihak SPBU memprioritaskan para pelangsir ini bukannya tak beralasan. Kata Andi, ia melihat para pelangsir ini sengaja memungut bayaran lebih untuk satu kali pembelian. Biaya ini, tergantung dengan jumlah solar yang diisi.

"Untuk biaya langsir per satu liternya dipungut Rp 150. Makanya pelangsir ini lebih diprioritaskan. Para pelangsir ini juga mudah untuk memarkir kendaraannya di dalam SPBU. Sementara kita truk seperti saya ini hanya bisa antri di luar ," jelasnya.

Karena sudah sangat menggangu, Andi berharap adanya tindakan tegas dari pihak Kepolisian. Karena dengan sulitnya truk angkutan barang untuk mengisi solar di SPBU, makan akan berdampak dengan waktu pengiriman barang.

"Dampaknya cukup besar terhadap angkutan barang dan penumpang seperti bus dan truk. Kami terpaksa beli solar mahal di enceran. Makanya kami berharap adanya tindakan tegas dari pihak kepolisian dan juga pihak Pertamina," harapnya.

Terpisah, Manager SPBU Pal 3, Dedy mengaku sudah pasrah dengan adanya aktifitas di SPBU tersebut. Katanya, ia sudah berusaha mengingatkan petugas di lapangan agar tidak melayani pelangsir.

"Aku sudah pasrah, sudah kita ingatkan. Sesuaikan himbauan hiswanamigas pengisian maximal pengisian mobil kecil 60 liter, mobil besar truk 80 liter, tronton atau bus 200 liter ," singkat Dedy. (*)

Baca juga: Dua Tahun Terakhir Kejari Muarojambi Telah Memproses 5 Limpahan Tindak Pidana Kasus Karhutla

Baca juga: Jadwal Lengkap Tahapan Seleksi Penerimaan CPNS PPPK Guru dan PPPK Non Guru Tahun 2021

Baca juga: Eks Gitaris Band Gigi Meninggal Dunia, Melly Goeslaw Urai Kenangan Bersama Aria Baron

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved